skip to main content

HARGA DIRI DITINJAU DARI KEBUTUHAN AFILIASI DAN STATUS PERKAWINAN

Published: 22 Aug 2014.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan afiliasi dengan harga diri dan perbedaan harga diri wanita ditinjau dari status perkawinan. Kebutuhan afiliasi adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat bersama dengan orang lain dengan cara mendekatkan diri, mempertahankan, dan memperbaiki hubungan. Harga diri merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri baik secara positif maupun negatif.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling insidental.Populasi dalam penelitian ini adalah wanita di Kabupaten Pati dan Grobogan.Sampel penelitian berjumlah 282.Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala kebutuhan afiliasi dan skala harga diri. Kedua skala disusun berdasarkan teori psikologi yang ada dan melalui proses uji coba. Proses tersebut menunjukkan koefisien reliabilitas skala kebutuhan afiliasi sebesar α=0,846 dan skala harga diri sebesar α=0,872.
Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana dan independent t-test. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan afiliasi dengan harga diri dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,682 dan p=0,000 (p<0,05). Selain itu hasil berikutnya adalah ada perbedaan harga diri wanita yang signifikan antara yang berstatus cerai dengan kawin dengan taraf signifikansi p=0,000 (p<0,05).
Fulltext View|Download
Keywords: Kebutuhan afiliasi, harga diri, wanita, status perkawinan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.