skip to main content

MAKNA SPIRITUALITAS TOKOH WAYANG SEMAR BAGI DALANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Aug 2014.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk menilik bagaimana pemahaman dan pengalaman subjek yang memiliki peran sebagai dalang dalam memaknai spiritualitas tokoh wayang Semar. Tujuan penelitian ini adalah memahami makna spiritualitas tokoh wayang Semar dari pengalaman dan pemahaman seorang dalang terhadap tokoh wayang Semar.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa IPA merupakan metode sistematis yang berfokus pada makna yang diperoleh subjek terhadap pengalaman, peristiwa khusus, dan keadaan yang dialami subjek.

Peneliti menemukan bahwa proses pemaknaan dalang terhadap spiritualitas tokoh wayang Semar terdiri dari: (1) Fondasi mendalang; (2) Penjiwaan ajaran Semar; (3) Aktualisasi Spiritualitas Semar.

Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa pemaknaan dalang terhadap spiritualitas tokoh wayang Semar dipengaruhi adanya kesadaran subjek yang semakin mendalam telah diarahkan oleh mistik Jawa pada penghalusan dan pendalaman rasa secara terus-menerus. Rasa inilah yang berkembang dalam diri subjek yakni kebatinan, dan keberadaan tokoh Semar memiliki kesempurnaan etis dan hadir sebagai pelengkap sekaligus sosok inti kebatinan  subjek sebagai dalang, dengan demikian ditemukan bahwa makna spiritualitas tokoh wayang Semar bagi dalang adalah pemandu kehidupan.

Fulltext View|Download
Keywords: Spiritualitas Semar, Dalang

Article Metrics:

  1. Calhoun, J & Acocella, J. 1995. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Edisi ketiga). Semarang: PT IKIP Semarang Press
  2. Jatman, D. 2011. Psikologi Jawa. Yogyakarta: Kayoman
  3. Hall Calvin S dan Gardner Lindzey. 2010. Psikologi Kepribadian 2. Editor Dr. A. Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius
  4. Haryanto, S. 2013. Dunia Simbol Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press
  5. Larkin, M. (2013). Interpretative Phenomenological Analysis – Introduction [PowerPoint slides]. Didapatkan kembali dari http://prezi.com/dnprvc2nohjt/interpretative-phenomenological-analysisintroduction/?auth_key=3d2c098e0db0a31ea05f2d9f60148ed5144e6d06
  6. Mulder, Niels. 1985. Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta: Sinar Harapan
  7. Mulder, Niels. 1998. Mysticism In Jawa-Ideology In Indonesia. Amsterdam: Pepin Press
  8. Purwadi. 2007. Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Panji Pustaka
  9. Rosito, A.C. “Spiritualitas Dalam Perspektif Psikologi Positif”. Volume 18 No. 1 Tahun 2010. Diakses tanggal 2 Mei 2013
  10. Smith, J.A., Flowers, P., Larkin, M. (2009). Interpretative Phenomenological Analysis-Theory, Method, and Research. London: Sage Publications
  11. Sumukti, Tuti. 2005. Semar: Dunia Batin Orang Jawa. Yogyakarta: Galang Press
  12. Suseno, F.M. 1988. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia
  13. Zohar & Marsyall. (2001). SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Terjemah: Rahmani Astutu dkk. Bandung: Mirzan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.