skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Aug 2014.

Citation Format:
Abstract

Siswa kelas VII merupakan siswa baru dalam Sekolah Menengah Pertama. Siswa mengalami transisi dari sekolah dasar menuju Sekolah Menengah Pertama. Siswa banyak dihadapkan pada tuntutan dari lingkungan barunya untuk bisa menyesuaikan diri dengan baik. Tuntutan-tuntutan tersebut tidak semua bisa dipenuhi karena adanya banyak hambatan dalam menghadapi berbagai perubahan yang ditemui, yang bisa menjadi masalah dalam berinteraksi dan beraktivitas di lingkungan baru. Masalah  ini bisa diselesaikan dan dihadapi dengan menggunakan kecerdasan emosi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 20 Semarang. Hipotesis penelitian yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas VII SMP Negeri 20 Semarang. Semakin tinggi kecerdasan emosi siswa maka semakin baik penyesuaian sosialnya. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi siswa maka semakin buruk penyesuaian sosialnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 20 Semarang sebanyak 256 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 64 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi, yaitu Skala Penyesuaian Sosial dan Skala Kecerdasan Emosional. Skala Penyesuaian Sosial terdiri dari 31 aitem valid (=0,889) dan Skala Kecerdasan Emosional terdiri dari 30 aitem valid (=0,891) yang telah diujicobakan pada 64 siswa. Analisa data dilakukan dengan metode analisis regresi sederhana.

Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi rxy =0,660 dengan p = 0,000 (p<0,05). Artinya hipotesis penelitian ini diterima yaitu ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial. Sumbangan efektif kecerdasan emosional terhadap penyesuaian sosial yaitu sebesar 43,6%, sedangkan 56,4% berasal dari faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: kecerdasan emosi, penyesuaian sosial

Article Metrics:

  1. Ahmad. (2012). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan kompetensi kepribadian guru. Ikhtiyar, 10 (02), 1-13
  2. Andayani, B. (2003). Hubungan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada anak remaja laki-laki. Buletin Psikologi, 01, 23-35
  3. Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya.Yogyakarta: PustakaPelajar
  4. Azwar, S. (2006).Penyusunanskalapsikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar
  5. Azwar, S. (2007).MetodologiPenelitian. Yogyakarta: PustakaPelajar
  6. Azwar, S. (2008).Sikapmanusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: PustakaPelajar
  7. Azwar, S. (2010).Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar
  8. Azwar, S. (2011).Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: PustakaPelajar
  9. Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada
  10. Dann, J. (2002). Memahami kecerdasan emosional dalam seminggu. Jakarta: PrestasiPustaka
  11. DeVellis, R. F. (2003). Scale development theory and applications. Newburry Park: Sage Publication, Inc
  12. Fauziah, N., &Hery, N. (2008). Dinamika kecerdasan emosi pada siswa akselerasi di SDN Kendangsari I Surabaya. Gifted review jurnal keberbakatan dan kreativitas, 02(01), 20-30
  13. Ghufron, N. M., &Risnawati, R. S. (2011). Teori-teoripsikologi. Jogjakarta: Ar - Ruzz Media
  14. Goleman, D. (2003). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi.Jakarta: GramediaPustakaUtama
  15. Goleman, D. (2005). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: GramediaPustakaUtama
  16. Goleman, D. (2007). Emotional intelligence: Kecerdasan emosional mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama
  17. Goleman, D. (2009). Emotional intelligence. AlihBahasa: T. Hermaya. Jakarta: GramediaPustakaUtama
  18. Haditono, S. R., Knoers, A. M. P., & Monks, F. J. (2006). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  19. Hariastuti, R. T., & Abdul, S. (2007) Mengembangkan kecerdasan emosional anak. Jurnal Pendidikan Dasar, 08(01), 101-110
  20. Hurlock, E. (2002). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga
  21. Hurlock, E. (2003). Perkembangan anak jilid I. Jakarta: Erlangga
  22. Mudhovozi, P. (2012). Social and academic adjustment of first-year university student. Jurnal Social, 33(2), 251-259
  23. Nurdin.(2009). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap penyesuaian sosial siswa di sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan, 09(01), 86-108
  24. Papilia, D. E., Sally, W. O., & Ruth, D. F. (2007). Human development. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
  25. Rahmawati, D. F., &Surodijono, R. H. (2007).Penyesuaian sosial remaja berbakat dalam menjalin hubungan persahabatan. Gifted review jurnal keberbakatan dan kreativitas, 01(01), 34-36
  26. Santrock, W. J. (2003). Adolescence. AlihBahasa: Adelar & Saragih. Jakarta: Erlangga
  27. Sugiyono.(2007). Statistika dalam penelitian. Bandung: Alfabeta
  28. Sugiyono.(2009). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
  29. Ulutas, I., & Esra, O. (2012). Maternal attitude, emotional intelligence, and home enviroment, and their relations with emotional intelligence of sixth years old children. Emotional Intelligence-New Perspektive and Applications, 10(01), 167-179
  30. Walgito, B. (2002). Psikologisosial. Yogyakarta: Andi
  31. Winarsunu, T. (2009).Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press
  32. Yusuf, S. (2011).Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.