skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KETIDAKPUASAN BENTUK TUBUH DENGAN INTENSI MELAKUKAN PERAWATAN TUBUH PADA WANITA DEWASA AWAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Aug 2014.

Citation Format:
Abstract

      Wanita dewasa awal memiliki kebutuhan yang relatif lebih besar dalam memperhatikan tubuh dan penampilannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, muncul keinginan merawat serta memelihara tubuh yang bertujuan untuk menjaga kecantikan wajah, kulit, dan bentuk tubuh yang disebut dengan intensi melakukan perawatan tubuh. Perawatan tubuh yang dilakukan di klinik kecantikan maupun pusat kebugaran bertujuan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh wanita yang dapat menyebabkan ketidakpuasan bentuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ketidakpuasan bentuk tubuh dan intensi melakukan perawatan tubuh pada wanita dewasa awal.

      Subjek dalam penelitian ini adalah 37 orang wanita dewasa awal yang melakukan perawatan tubuh di klinik kecantikan dan pusat kebugaran yang diperoleh melalui teknik sampling convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Ketidakpuasan Bentuk Tubuh (25 aitem, α = 0,855) dan Skala Intensi Melakukan Perawatan Tubuh (25 aitem, α = 0,859), yang telah diujicobakan pada 56 orang responden.

      Hasil analisis data dengan korelasi Spearman rho menghasilkan koefisien korelasi sebesar -0,260 dengan p = 0,060. Hasil tersebut menunjukkan arah hubungan negatif yang tidak signifikan antara ketidakpuasan bentuk tubuh dengan intensi melakukan perawatan tubuh pada wanita dewasa awal.

Fulltext View|Download
Keywords: ketidakpuasan bentuk tubuh, intensi melakukan perawatan tubuh, wanita dewasa awal.

Article Metrics:

  1. Ajzen, I. 2005. Attitudes, personality, and behavior (2nd Edition). New York: Open University Press
  2. Bensley, R. J., Fisher, J. B. 2008. Metode pendidikan kesehatan masyarakat (Alih Bahasa: Apriningsih., Hippy, N. S. I). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
  3. Brannon, L., & Feist, J. 2010. Health psychology an introduction to behavior and health (7th Edition). California: Wadsworth Cengange Learning
  4. Brehm, B. A. 2007. Body image in perspective. Diakses pada tanggal 24 April 2013 dari http://fitnessmanagement.com/articles/article.aspx?articleid=3256&zoneid=7
  5. Dianovinina, K. 2011. Komentar negatif dan body dissatisfaction. Surabaya Post Online. Diakses pada tanggal 12 Mei 2013 dari: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=54a6fe3d119476e12c6c4d199d377300&jenis=70efdf2ec9b086079795c442636b55fb
  6. Ernawati. 2012. Konsep dan aplikasi keperawatan dalam penemuhan kebutuhan dasar manusia. Jakarta: CV Trans Info Media
  7. Grogan, S. 2008. Body image: Understanding body dissatisfaction in men, women, and children. New York: Routledge
  8. Gurung, R. A. R. 2006. Health psychology a cultural approach. California: Thomson Wodsworth Belmont
  9. Havighurst, R. J. 2004. Developmental tasks. Diakses pada tanggal 27 Mei 2013 dari: http:// www.freudianslip.co.uk/havighurst-developmental-task.php
  10. Hurlock, E. B. 2004. Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  11. Jonstang, I. C. 2009. The effect of body dissatisfaction on eating disorder symptomatology: Mediating effects of depression and low self-esteem. Norwegia: University in Oslo
  12. Kartikasari, N. Y. 2013. Body dissatisfaction terhadap psychological well-being pada karyawati. Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, 01(02), 2013, 304-323
  13. Machfoedz, I. 2008. Pendidikan kesehatan bagian dari promosi kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya
  14. Melliana, S. A. 2006. Menjelajah tubuh: Perempuan dan mitos kecantikan. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara
  15. Mukhlis, A. 2013. Berpikir positif pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Jurnal Psikoislamika, 10(1), 5-14
  16. Ogden, J. 2010. The psychology of eating: From healthy to disordered behavior. Oxford: Blackwell
  17. Padmastuti, Y.U.D., & Suyono, J. 2003. Analisis perbedaan kepuasan kerja antara pegawai pemerintah dengan karyawan swasta: Kasus pada pegawai negri sipil di sebuah kantor pemerintah dan karyawan di sebuah perusahaan swasta di jawa tengah (Sebuah Replikasi). Jurnal Bisnis dan Manajemen Universitas Sebelas Maret, 3(1), 2003, 18-23
  18. Puspitarani, A. 2010. Pusat kebugaran dan kecantikan wanita di yogyakarta. Diakses pada tanggal 23 Februari 2013 dari: ejournal.uajy.ac.id/2055/3/2TA12490.pdf
  19. Rosen, J. C., Reiter, J., & Orosan, P. 1995. Cognitive-behavioral body image therapy for body dysmorphic disorder
  20. Santrock, J. W. 2003. Life-span development perkembangan masa hidup (Jilid Kedua Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga
  21. Van den Berg, P., Paxton, S. J., Keery, H., Wall, M., Guo, J., Neumark, S. D. 2007. Body dissatisfaction and body comparison with media image in males and females. Body Image, 4, 257-268. doi: 10.1016/j.bodyim.2007.04.003

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.