skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA SISWA SMA MARDISISWA SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Apr 2014.

Citation Format:
Abstract

Siswa SMA berada pada masa peralihan antara masa peralihan menuju masa dewasa yang harus memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku menyimpang. Siswa SMA seringkali mengalami kesulitan belajar yang berkaitan dengan kesulitan mengungkapkan pendapat, ide, maupun menanggapi suatu topik dalam pembelajaran. Asertivitas sangat penting bagi siswa sekolah menengah atas untuk membantu dan meningkatkan prestasi belajar, serta menyikapi perubahan fisik, psikis, sosioemosional yang sedang dialami siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris hubungan antara konsep diri dengan asertivitas pada siswa SMA Mardisiswa Semarang.

Subjek penelitian berjumlah 240 orang siswa kelas X dan Kelas XI SMA Mardisiswa Semarang. Penentuan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode skala. Asertivitas diukur dengan menggunakan Skala Asertivitas yang terdiri dari 22 aitem valid. Konsep Diri diukur dengan menggunakan Skala Konsep Diri yang terdiri dari 21 aitem valid.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi sederhana menghasilkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,788 dengan p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan arah hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan  asertivitas pada siswa SMA Mardisiswa Semarang. Konsep diri memberikan sumbangan efektif sebesar 62% pada asertivitas siswa SMA Mardisiswa Semarang.

Fulltext View|Download
Keywords: Konsep Diri, Asertivitas.

Article Metrics:

  1. Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). Bandung: Rafika Aditama
  2. Alberti, R & Emmons, M. 2001. Your perfect right, hidup lebih bahagia dengan menggunakan hak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  3. Beddel, J & Shelly, L. 2007. Handbook for communication and problem solving skills training: A cognitive behavioral approach. New York: John Wiley & Sons, Inc
  4. Calhoun, J.F., Acocella, J.R. 2000. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Alih bahasa: Satmoko. Semarang : IKIP Semarang Press
  5. Guirdham, M. 1995. Interpersonal Skills at Work. Boston: Prentice Hall
  6. Hargie, O dan Dickson, D. 2004. Skille Interpersonal Communication. New York: Routledge
  7. Hurlock, E. B. 2004. Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Sijabat, Max R. Jakarta: Penerbit Erlangga
  8. Janasz, S. S. D, Dowd, K. O dan Schneider, B. Z. 2006. Interpersonal Skills in Organization Second Edition. New York: Mc Graw Hill
  9. Rakhmat, D. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya
  10. Riauskina, I. I., Djuwita, R., & Soesetio, S.R. 2006. ”Gencet-gencetan” dimata siswa-siswi kelas 1 SMA: naskah kognitif skenariao & dampak ”gencetgencetan”. Jurnal Psikologi Sosial, Vol.12 (01), 1 – 13
  11. Santrock, J.W . 2007. Remaja. Jilid 1. Edisi 11. New York : McGraw Hill

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.