skip to main content

MOTIVASI BERAFILIASI DENGAN LAWAN JENIS DITINJAU DARI PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DI KECAMATAN MIJEN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Oct 2013.

Citation Format:
Abstract

Remaja merupakan masa transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini remaja memiliki tugas perkembangan untuk mampu membentuk hubungan yang lebih hangat dengan lawan jenisnya. Remaja yang memiliki orang tua bercerai cenderung tidak percaya diri dalam bergaul. Dorongan untuk berteman dengan lawan jenis atau biasa dikenal dengan istilah motivasi afiliasi ini dapat dilihat dengan cara mengetahui persepsi remaja terhadap perceraian orang tuanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi afiliasi dengan lawan jenis ditinjau dari persepsi remaja terhadap perceraian orang tua di Kecamatan Mijen.

Populasi dalam penelitian ini adalah 216 remaja dengan sampel penelitian 142 remaja. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan skala motivasi afiliasi yang terdiri dari 28 aitem (α=0,899) dan skala persepsi terhadap perceraian orang tua yang terdiri dari 24 aitem (α=0,888).

Analisis regresi sederhana menunjukkan rxy=0,028 pada p=0,369 (p>0,05), artinya terdapat hubungan tetapi tidak signifikan antara persepsi terhadap perceraian orang tua dan motivasi afiliasi remaja dengan lawan jenis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi afiliasi remaja terhadap lawan jenis di Kecamatan Mijen berada pada kategori tinggi serta memiliki persepsi yang positif terhadap perceraian orang tua. Persepsi terhadap perceraian orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 0,1% sedangkan 99,9% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: Motivasi Afiliasi dengan Lawan Jenis, Persepsi terhadap Perceraian Orang Tua, Remaja

Article Metrics:

  1. Astuti, Ari Fitri. (2007). Hubungan Persepsi Remaja tentang Perceraian Orang Tua dengan Respon Emosional di SMK Antonius Semarang. Abstrak Laporan Penelitian. Semarang : Universitas Diponegoro Semarang
  2. Baskoro, K. Adhi. (2008). Hubungan Antara Persepsi Perceraian Orang Tua dengan Optimisme Masa Depan pada Remaja Korban Perceraian. Intisari Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
  3. Chaplin, C.J. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
  4. Hani, Timothy Paul. (2005). Dampak-dampak psikologis dan sosial yang dialami remaja sebagai akibat dari perceraian orang tuanya. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Universitas Kristen Satya Wacana
  5. Martaniah, Sri Mulyani. (1984). Motif Sosial Remaja suku Jawa Keturunan Cina di Beberapa SMA Yogyakarta Suatu Studi Perbandingan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
  6. Mowen, J. C., dkk. (2002). Perilaku Konsumen. Jilid 1. Alih Bahasa : Lina Salim. Jakarta : Erlangga
  7. Prihatiningsih, Sutji. (2012). Jurnal Juvenile Delinquency (Kenakalan Remaja) Pada Remaja Putra Korban Perceraian Orang Tua. Depok : Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
  8. Ulpatusalicha. (2009). Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Perkembangan Emosional Anak (Studi Kasus di Desa Pengauban Kec. Lelea Indramayu). Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
  9. Santrock, John W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga
  10. Sulaeman, Dadang. (1995). Psikologi Remaja Dimensi-dimensi Perkembangan. Bandung : CV Mandar Maju
  11. Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
  12. Sukmana, O. (2003). Dasar-dasar Psikologi Lingkungan. Malang : UMM Press
  13. Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.