skip to main content

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN KEMANDIRIAN SISWA SMA PONDOK MODERN SELAMAT KENDAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Remaja merupakan periode perkembangan kearah kemandirian. Kemandirian merupakan kemampuan membuat keputusan, berinisiatif, memiliki tanggung jawab, dan tidak mudah tergantung dengan orang lain. Kemandirian remaja yang berstatus sebagai siswa di pondok dapat dilihat dengan cara mengetahui iklim sekolah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara iklim sekolah dengan kemandirian siswa SMA Pondok Modern Selamat Kendal.Populasi dalam penelitian ini adalah 24 kelas dengan sampel penelitian sebanyak sembilan kelas. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Prosedur cluster random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok. Pengumpulan data menggunakan skala kemandirian yang terdiri dari 25 aitem (α=0,829) dan skala iklim sekolah yang terdiri dari 40 aitem (α=0,919).Analisis regresi sederhana menunjukkan rxy=0,477 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara iklim sekolah dengan kemandirian siswa SMA Pondok Modern Selamat Kendal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin positif iklim sekolah maka semakin tinggi kemandirian. Sebaliknya, semakin negatif iklim sekolah maka semakin rendah kemandirian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian siswa SMA Pondok Modern Selamat Kendal berada dalam kategori yang tinggi dan memiliki iklim sekolah yang positif. Iklim sekolah memberikan sumbangan efektif terhadap variabel kemandirian sebesar 22,8% sedangkan 77,2% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: Kemandirian, Iklim Sekolah, Siswa SMA Pondok

Article Metrics:

  1. Ali, M.&Asrori, M. (2008). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara
  2. Azwar, S . (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  4. Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV. Pustaka Setia
  5. Hadiyanto. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
  6. Hurlock, EB. (2004). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
  7. Hurlock, EB. (2000). Perkembangan Anak, Jilid 1. (Alih bahasa: Tjandrasa, M.M., Zarkasih, M.). Jakarta: Erlangga
  8. Khalifah, (2009). Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemandirian Santri Di Pesantren Mathlabul Ulum Jambu-Sumenep. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  9. Komariah, A. Triatna, C. (2006). Visionary Leadership. Jakarta: PT Bumi Aksara
  10. Parker,K.D. (2006) Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
  11. Malik, M.T.T. dkk. (2007). Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
  12. Milner, K.&Khoza H. (2008). A Comparison Of Teacher Stress And School Climate Across Schools With Different Matric Success Rates. South African Journal of Education. Vol. 28:155-173
  13. Moedjiarta. (2001) Sekolah Unggul Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan. Surabaya: Duta Graha Pustaka. Hal. 28
  14. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  15. Muthohar, A. (2007). Ideologi Pendidikan Pesantren. Semarang: Pustaka Rizki Putra
  16. Naah. (2004). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
  17. Nasution, S. (2001). Method Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara
  18. Nata, A. (2001). Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo
  19. Nunung, F.M. (2009). Hubungan Kemandirian Dengan Motif Berkompetisi Pada Siswa Kelas VII SMP RSBI 1 Kudus. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  20. Pickerel, T., Evans, L., Huges, W. & Hutchison, D. (2009). School Climate Guide for District Policymakers and Educational Leaders. New York, NY: Center for Social and Emotional Education. Diunduh pada 1 Maret 2013 (www.schoolclimate.org)
  21. Prabowo, A. (2010). Hubungan Antara Persepsi Santri Tentang Gaya Kepemimpinan Trandformasional Kyai Dengan Kemandirian Santri Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Skripsi. Prodi.Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
  22. Purwanto. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  23. Santi, BW. (2004). Kemandirian Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata (tidak diterbitkan)
  24. Santi, N. (2010). Hubungan Antara Kemandirian Dengan Koping Berfokus Masalah Pada Siswa Kelas X SMK Program Keahlian Farmasi Theresiana Semarang. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  25. Santrock, J. W. (2007). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
  26. Sarwono, S.W. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  27. Steinberg, L. (2002). Adolescence. New York: Mc Graw Hill
  28. Yusuf, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosda

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.