skip to main content

PROFESI GURU YANG DIJALANI PENYANDANG TUNARUNGU

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Keterbatasan pendengaran yang dimiliki penyandang tunarungu berpengaruh terhadap tugas perkembangan hidupnya, namun hal tersebut ternyata tidak menghalangi penyandang tunarungu untuk dapat berprofesi sebagai guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai profesi guru yang dijalani oleh penyandang tunarungu.

Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Subjek kasus penelitian ini adalah penyandang tunarungu yang berprofesi guru, laki-laki dewasa madya yang telah berkeluarga, memenuhi kriteria diagnosis tunarungu serta tidak memiliki gangguan psikopatologis selain tunarungu,.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyandang tunarungu pernah menjalani jenis profesi lain sebelum berprofesi sebagai guru. Profesi guru diperoleh setelah melakukan pendekatan terhadap siswa dan mengajukan diri langsung ke sekolah. Profesi guru yang dipilih penyandang tunarungu muncul karena motivasi intrinsik seperti rasa pesimis bekerja di tempat lain, kepedulian dan keinginan memajukan penyandang tunarungu, serta motivasi ekstrinsik, yakni tuntutan kepala keluarga sebagai pencari nafkah dan status PNS. Tantangan internal yang dihadapi selama menjadi guru yaitu,rasa terpaksa, kesejahteraan kurang terpenuhi, dan reaksi emosi berupa marah dan kesal terhadap siswa. Tantangan eksternal yang dihadapi ialah hambatan diangkat PNS, keterbatasan komunikasi siswa, dan gangguan tambahan siswa penyandang tunarungu. Keputusan bertahan menjadi guru dipengaruhi oleh faktor internal, yakni penyesuaian diri, komitmen, spiritual focus coping, bangga serta tenang menjadi guru dan PNS. Kesempatan memperoleh gaji yang lebih besar ketika diangkat PNS kelak merupakan faktor eksternal untuk bertahan menjadi guru.Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan memandang profesi guru yang dijalani penyandang tunarungu sebagai bentuk pengabdian, pemberdayaan alumni, prestasi, dan jalan untuk mencari nafkah.

Fulltext View|Download
Keywords: profesi guru, penyandang tunarungu

Article Metrics:

  1. Agustien, N. (2010). Motivasi menjadi guru SLB pada wanita dewasa awal. Ringkasan Skripsi. Jakarta: Universitas Gunadarma
  2. Delphie, B. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Bandung: PT Refika Aditama
  3. Efendi, M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara
  4. Efendi, M. (2006). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, O. (2004). Pendidikan guru: Berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
  5. Hasbullah. (2005). Dasar-dasar ilmu pendidikan: Edisi revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
  6. Hildebrant, S.A. (2011). Teacher profesionalization: motivational factors and influence of age. Journal of Teaching and Teacher Education, 27, 416-423. Diunduh dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0742051X 10001629
  7. Jimenez-Sanchez, C., Antia .D. (1999). Team teaching in an integrated classroom: perceptions of deaf and hearing teacher. E-journal of Deaf Study and Deaf Education, 215, 24, 215-225. Diunduh dari http://jdsde.oxfordjournals.org/ content/4/3/215.short
  8. Nur’aini. (2011). Hubungan antara dukungan sosial dari keluarga dan burnout pada guru SLB Negeri Semarang. Ringkasan Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
  9. Oktavilia, E. A. (2009). Motivasi mendidik pada guru sekolah luar biasa yang menangani murid retardasi mental. Ringkasan skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
  10. Roness, D. (2011). Still motivated? The motivation for teaching during the second year in the profession. Journal of Teaching and Teacher Education, 27, 628-638. Diunduh dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0742051 X10001939
  11. Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Grup
  12. Setiadi, B.N (2006). Indonesia: Traditional family in a changing society. Georgas, J., Berry, J.W., Van deVijver, F.J.R., Kagitribasi, C., Poortinga, Y.H. (editor), Families Across Cultures: A 30-Nations Psychological Study, h.370-377. New York: Cambridge University Press. Diunduh dari http://en.bookfi.org/book/ 1087403
  13. Somantri, S. (2007). Psikologi anak luar biasa. Bandung: Refika Aditama
  14. Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  15. Surya, M. (2003). Percikan perjuangan guru. Semarang: Aneka Ilmu
  16. Winardi, J. (2001). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.