skip to main content

RESILENSI SINGLE MOTHER PASCA KEMATIAN PASANGAN

Departement of Psychology, Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami 36 Kentingan, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126, Indonesia

Received: 9 Feb 2025; Published: 28 Feb 2025.
Open Access Copyright 2025 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan resiliensi single mother pascakematian pasangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif terhadap tiga single mother yang berstatus cerai mati, memiliki pekerjaan, dan memiliki anak yang masih harus diasuh. Data diperoleh melalui angket, wawancara, dan observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menemukan lima tema pembentukan resiliensi single mother pascakematian pasangan, yaitu kedukaan, penerimaan, penyesuaian, kemandirian, dan berkembang. Terdapat tujuh aspek resiliensi yang muncul di dalam fase pembentukan kemampuan resiliensi single mother pascakematian pasangan, yaitu emotion regulation, impulse control, causal analysis, emphaty, self efficacy, reaching out, dan optimism serta terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu faktor risiko dan faktor protektif. Setiap subjek memiliki pengalamannya masing-masing dalam membentuk kemampuan resiliensi di setiap tema.
Fulltext View|Download
Keywords: resiliensi; single mother; kematian pasangan

Article Metrics:

  1. Afdal, Ramadhani, V., Hanifah, S., Fikri, M., Hariko, R., & Syapitri, D. (2022). Kemampuan resiliensi: Studi kasus dari perspektif ibu tunggal. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling, 15(3), 218-230
  2. Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi kasus pada ibu tunggal di samarinda). E-Journal Psikologi, 1(3), 268-279
  3. Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: How we underestimated the human capacity to thrive after extremely aversive events?. New York: The American Psychological Association Inc, 5(1), 20-28
  4. Bowlby, J. (1980). Attachment and loss (vol.3): Loss, sadness, and depression. New York: Basic Books
  5. Cahyani, K. D. (2016). Masalah dan kebutuhan orang tua tunggal sebagai kepala keluarga. E- Journal Bimbingan dan Konseling, 8, 156-163
  6. Castro, V., Johnson, M. B., & Smith, R. (2008). Self-reported resilient behaviors of seventh and eighth grade students enrolled in an emotional intelligence based program. Journal of School Counseling, 6(27)
  7. Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  8. Fernandez, I. M. F. & Seodagijono, J. S. (2018). Resiliensi pada wanita dewasa madya setelah kematian pasangan hidup. Jurnal Experientia, 6(1), 27-38
  9. Gayatri, F. E. & Permadi, A. S. (2016). Resiliensi pada janda cerai mati. [Script, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Retrieved on January 13, 2024 from http://eprints.ums.ac.id/46857/2/NASKAH%PUBLIKASI.pdf
  10. Hasanah, H. (2016). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data penelitian kualitatif ilmu-ilmu sosial). Jurnal At- Taqaddum, 8(2), 21-46
  11. Herdiansyah, H. (2014). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  12. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu perkembangan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  13. Kim, H., Sefcik, J. S., & Bradway, C. (2016). Characteristics of qualitative descriptive studies: A Systematic review. Research in Nursing & Health, 40(1), 23-42
  14. King, L. A. (2014). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika
  15. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis (2nd ed.). California: Sage Publications, Inc
  16. Perdana, T. P., & Syafiq, M. (2013). Menjalani hidup setelah kematian suami: Studi fenomenologi perempuan single mother. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 2(1), 1- 11
  17. Rutter, M. (2006). Implications of resilience concepts for scientific understanding. Annals New York Academy of Science, 1094(1), 1-12
  18. Santrock, J. W. (2012). Life-span development (Perkembangan masa hidup) (13th ed.). Jakarta: Erlangga
  19. Sarasswati, N. L. A.C., & Lestari, M. D. (2020). Peran dan resiliensi pada perempuan balu
  20. Jurnal Psikologi Udayana, 99-111
  21. Sari, P. P., & Wardhana, S. P. (2015). Resiliensi pada wanita setelah kehilangan pasangan akibat sudden death. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 4(2), 110-118
  22. Sari, D. N., & Yuwono, S. (2019). Stres kerja pada ibu single parent [Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Retrieved on January 13, 2024 from https://scholar.google.com/scholar/hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sari+yuwono+stres+kerja+ pada+ibu+single+parent&btnG=
  23. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode penelitian kualitatif. Untuk penelitian yang bersifat: Eksploratif, enterpretif, interaktif, dan konstruktif. Bandung: Alfabeta
  24. Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Prenadamedia Group
  25. Widyataqwa, A. C. J., & Rahmasari, D. (2021). Resiliensi istri selepas kematian suami akibat covid-19. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8(9), 103-118
  26. Zuhdi, M. S. (2019). Resiliensi pada ibu single parent. Martabat: Jurnal Wanita dan Anak, 3(1), 141-160

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.