Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI26505, author = {Dhia Elhakim and Achmad Masykur}, title = {PENGALAMAN MAHASISWA YANG MENJADI MARBUT MASJID}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {8}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {mahasiswa; marbut, religiusitas, psychological well-being}, abstract = { Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai calon intelektual bangsa. Sebagian mahasiswa, atas berbagai pertimbangan, memutuskan berkuliah sambil bekerja sebagai marbut. Marbut adalah seseorang yang bertugas menjaga dan mengurus masjid. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman mahasiswa yang menjadi marbut.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa dan sudah bekerja menjadi marbut lebih dari satu tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan metode wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukan alasan terbesar ketiga subjek bekerja menjadi marbut adalah karena ingin mencari lingkungan yang bisa membantu subjek menjaga rutinitas ibadah. Kondisi ekonomi keluarga juga menjadi faktor tambahan yang menyebabkan ketiga subjek memutuskan untuk bekerja menjadi marbut. Dua dari tiga subjek juga bekerja paruh waktu di luar masjid untuk menambah penghasilan. Selama menjadi marbut ketiga subjek merasakan adanya peningkatan dalam religiusitas yang dilihat dari adanya peningkatan dimensi-dimensi religiusitas yaitu dimensi pengetahuan agama, dimensi efek atau pengalaman, dan dimensi praktik keagamaan. Ketiga subjek selama menjadi marbut juga membangun hubungan hangat dengan takmir dan warga di lingkungan masjid, berhasil melakukan penyesuaian ketika kewalahan menjalankan kegiatan tugas, dan memiliki rencana yang ingin dicapai di masa depan. Ketiga subjek menunjukan peningkatan dalam psychological well-being yang dapat dilihat dari munculnya beberapa dimensi psychologicalwell-being yaitu dimensi penerimaan diri, dimensi hubungan positif, dimensi penguasaan lingkungan, dan dimensi tujuan hidup serta adanya pengaruh positif dari peningkatan religiusitas. }, issn = {2829-1859}, pages = {626--634} doi = {10.14710/empati.2019.26505}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/26505} }
Refworks Citation Data :
Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai calon intelektual bangsa. Sebagian mahasiswa, atas berbagai pertimbangan, memutuskan berkuliah sambil bekerja sebagai marbut. Marbut adalah seseorang yang bertugas menjaga dan mengurus masjid. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami pengalaman mahasiswa yang menjadi marbut.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa dan sudah bekerja menjadi marbut lebih dari satu tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan metode wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukan alasan terbesar ketiga subjek bekerja menjadi marbut adalah karena ingin mencari lingkungan yang bisa membantu subjek menjaga rutinitas ibadah. Kondisi ekonomi keluarga juga menjadi faktor tambahan yang menyebabkan ketiga subjek memutuskan untuk bekerja menjadi marbut. Dua dari tiga subjek juga bekerja paruh waktu di luar masjid untuk menambah penghasilan. Selama menjadi marbut ketiga subjek merasakan adanya peningkatan dalam religiusitas yang dilihat dari adanya peningkatan dimensi-dimensi religiusitas yaitu dimensi pengetahuan agama, dimensi efek atau pengalaman, dan dimensi praktik keagamaan. Ketiga subjek selama menjadi marbut juga membangun hubungan hangat dengan takmir dan warga di lingkungan masjid, berhasil melakukan penyesuaian ketika kewalahan menjalankan kegiatan tugas, dan memiliki rencana yang ingin dicapai di masa depan. Ketiga subjek menunjukan peningkatan dalam psychological well-being yang dapat dilihat dari munculnya beberapa dimensi psychologicalwell-being yaitu dimensi penerimaan diri, dimensi hubungan positif, dimensi penguasaan lingkungan, dan dimensi tujuan hidup serta adanya pengaruh positif dari peningkatan religiusitas.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University