skip to main content

MAKNA ANAK BAGI IBU PEKERJA SEKS KOMERSIAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 21 Jan 2020; Published: 21 Jan 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian tentang anak yang lahir dari hasil bekerja menjadi pekerja seks komersial masih jarang ditemukan. Relasi antara ibu dan anak dapat menjadi perhatian dari fenomena kehadiran anak hasil dari pekerjaan. Penelitian ini hadir dengan memberikan sudut pandang ibu terhadap kehadiran anak. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami bagaimana gambaran ibu pekerja seks komersial memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Keterlibatan tiga orang partisipan yang dipilih melalui teknik sampling purposif dengan kriteria: (1) Wanita yang masih aktif bekerja menjadi pekerja seks komersial di lokalisasi; (2) Memiliki anak dari hasil pekerjaan berusia minimal 2 tahun; (3) Anak diasuh orang lain; dan (4) Bersedia menjadi partisipan penelitian. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dan dianalisis dengan metode analisis deksriptif. Terdapat empat persamaan makna anak yang muncul dari pengalaman partisipan, yaitu: (1) Reorientasi bekerja dari kesenangan menjadi kepedulian; (2) Sumber semangat agar dapat segera berhenti menjadi PSK; (3) Kekuatan dalam menghadapi kesulitan; dan (4) Kebersyukuran dan kebanggaan memiliki anak. Melalui penelitian ini, para partisipan mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi psikologi keluarga dalam memahami kondisi pemaknaan ibu pekerja seks komersial terhadap anak hasil dari pekerjaan.

Fulltext View|Download
Keywords: kehadiran anak; ibu; pekerja seks komersial

Article Metrics:

  1. Ahsan, dkk. (2014). Hubungan antara pola asuh orang tua (ibu) yang bekerja dengan tingkat kecerdasan moral anak usia prasekolah (4-5) tahun di tk mutiara Indonesia kedungkandang malang. ERUDIO Journal of Educational Innovation. 2(2), 30-40
  2. Angelia, Y. (2014). Self disclosureibu hamil diluar nikah kepada anaknya. Jurnal E-Komunikasi, 2(2), 1-11
  3. Brooks, J. B. (2013). The process of parenting 9thedition. New York: McGraw-Hill
  4. Frankl, V. E. (2017). Man’s search for meaning 1st edition. Jakarta :Noura BooksPT Mizan Publika
  5. Kartono, K. (2014). Patologi sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
  6. La Kahija, Y. F. (2017). Penelitian Fenomenologis Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius
  7. Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga: penanaman nilai & penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
  8. Nikmah, F. (2012). Konsep diri anak pekerja seks komersial yang tinggal ditengah masyarakat. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 1(1), 78-84
  9. Papalia, D. E. & Feldman, R. D. (2014). Experience human development 12th edition. Jakarta: Salemba Humanika
  10. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Sosial RI. (2015). Rakornas penanganan prostitusi dan gelandangan pengemis hasilkan 6 kesepakatan penanganan tuna susila dan 11 kesepakatan penanganan gelandangan pengemis. Diunduh dari http://ppid.kemsos.go.id/?news/read/Berita/512/Rakornas%20Penanganan%20Prostitusi%20dan%20Gelandangan%20Pengemis%20Hasilkan%206%20Kesepakatan%20Penanganan%20Tuna%20Susila%20dan%2011%20Kesepakatan%20Penanganan%20Gelandangan%20Pengemis
  11. Santrock, J. W. (2012). Life span development 13th edition. Jakarta: Erlannga
  12. Sihaloho, N & Nasution, I. K. (2012). Tahapan pengambilan keputusan menjadi pekerja seks komersial pada remaja putri. Predicara, 1(1), 37-46
  13. Solso, R., Maclin, O., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi kognitif edisi delapan. Jakarta: Erlangga
  14. Sophia, D., Aruben, R., & Suyatno. (2015). Kajian kasus hubungan pola asuhan gizi, pengetahuan gizi ibu pekerja seks komersial dengan status gizi pada anak baduta (studi di kompleks lokalisasi tegalrejo, kecamatan bergas, kabupaten semarang, jawa tengah tahun 2014). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(1), 239-243
  15. Subandi. (2009). Psikologi dzikir: studi fenomenologis pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  16. Widyawati, S. (2015, 5 Maret). Kisah psk tobat dari malang, lahirkan anak hasil ‘kerja’ di lokalisasi. Malang Raya Tribun News. Diunduh dari http://suryamalang.tribunnews.com/2015/03/05/kisah-psk-tobat-dari-malang-lahirkan-anak-hasil-kerja-di-lokalisasi
  17. Zulfitri, N. M. (2013). Studi deskriptif : nilai anak bagi orang tua yang memiliki anak tunggal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1-22

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.