skip to main content

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN ADVERSITY INTELLIGENCE DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)PADA SISWA KELAS XI SMA MARDISISWA SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan adversity intelligence dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Mardisiswa Semarang. Adversity intelligence adalah kemampuan atau kecerdasan seseorang untuk dapat menghadapi tantangan hidup. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Mardisiswa Semarang berjumlah 115 siswa. Sampel penelitian sebanyak 53 siswa, sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala penerimaan diri (34 item valid; α = 0,923) dan skala adversity intelligence (31 item valid; α=0,909). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara penerimaan diri dengan adversity intelligence (= 0,882; p< 0,001). Hal ini menunjukkan semakin positif penerimaan diri yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula adversity intelligencenya. Sebaliknya, semakin negatif penerimaan diri siswa maka semakin rendah pula adversity intelligence dirinya. Penerimaan diri memberikan sumbangan efektif sebesar 77,7% dalam memengaruhi adversity intelligence.

Fulltext View|Download
Keywords: penerimaan diri; adversity intelligence; Ujian Nasional Berbasis Komputer

Article Metrics:

  1. Dwiarwati, K. A., Dantes, N., & Suranata, K. (2014). Kontribusi intensitas hubungan dalam pola asuh orangtua dan adversity quotient terhadap rasapercaya diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Singaraja. E-Journal Undiksa, 2(1)
  2. Feist, J., & Feist, G. J. (2011). Teori kepribadian.(Handriatno, Trans.) Jakarta: Salemba Humanika
  3. Hasanah, H. (2010). Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa SMUN 102 Jakarta Timur. Skripsi.Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
  4. Mendikbud. (2015, Desember 16). BSNP Indonesia. Retrieved from http://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2015/12/PERMEN-No-57-Tahun-2015.pdf
  5. Mustika, A., Wiyanti, S., & Lilik, S. (2014). Hubungan antara dukungan sosial dan adversity intelligence dengan optimism dalam pengambilan keputusan berwirausaha pada remaja penyandang cacat tubuh di BBRSBD Prof. Soeharso Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 3(1), 1-10
  6. Sardiman. (2014). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
  7. Sho’imah, D. W. (2010). Hubungan antara adversity quotient dan self efficacy dengan toleransi terhadap stres pada mahasiswa. Skripsi. Solo: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
  8. Stoltz, P. G. (2005). Adversity quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang.(T. Hermaya, Trans.)Jakarta: Grasindo

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.