skip to main content

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA SUAMI YANG MEMILIKI ISTRI BEKERJA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract
Kepuasan pernikahan merupakan penilaian subjektif mengenai kualitas hubungan pernikahan, yang didalamnya terdapat beberapa aspek yang harus terpenuhi oleh masing-masing pasangan, sehingga pasangan merasa puas akan pernikahannya. Individu dengan kepuasan pernikahan yang tinggi tandanya memiliki komunikasi, pemecahan masalah dan beberapa aspek dalam kepuasan pernikahan yang bagus dengan pasangan. Komunikasi yang bagus antar pasangan dapat dicapai dengan empati yang dimiliki antar pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan kepuasan pernikahan pada suami yang memiliki istri bekerja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 karyawan dengan sampel penelitian 52 karyawan. Penentuan sampel menggunakan cluster random sampling yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok. Pengumpulan data menggunakan Skala Empati dan Skala Kepuasan Pernikahan yang masing-masing terdiri dari 24 aitem dengan nilai α = 0.879 untuk Skala Empati dan α = 0.842 untuk Skala Kepuasan Pernikahan. Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = 0.476 pada p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan yang signifikan positif antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suami yang memiliki istri bekerja memiliki kepuasan pernikahan yang rendah, salah satunya dikarenakan memiliki empati yang rendah. Empati memberikan sumbangan efektif sebesar 22,7% sedangkan 77,3% sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: kepuasan pernikahan; empati; suami; istri bekerja

Article Metrics:

  1. Borba, M. (2008). Membangun kecerdasan moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chung, M. (2014). Pathways between attachment and marital satisfaction : The mediating roles
  2. of rumination , empathy , and forgiveness. Personality and Individual Differences, 70, 246–
  3. http://doi.org/10.1016/j.paid.2014.06.032
  4. DeGenova, M. K. (2008). Intimate relationship, marriages & famies (7th ed.). New York:
  5. McGraw-Hill. Deny, S. (2014). 42% wanita RI lebih pilih bekerja daripada diam dirumah. diakses dari http://bisnis.liputan6.com/read/2019532/42-wanita-ri-lebih-pilih-bekerja-daripada-diam-di-rumah
  6. Duvall, E., & Miller. (1985). Marriage and familiy development (6th ed.). New York City:
  7. Harper& Row
  8. Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). Enrich marital satisfaction scale : a brief research and clinical tool. Journal of Family Psychology, 7(2), 176–185
  9. George, D., Luo, S., Webb, J., Pugh, J., Martinez, A., & Foulston, J. (2015). Couple similarity on
  10. stimulus characteristics and marital satisfaction. PAID, 86, 126–131. http://doi.org/10.1016/j.paid.2015.06.005
  11. Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development implications for caring and justice. Cambridge University Press
  12. Hojat, M. (2007). Empathy in patient care. New York: Springer Science. Lissa, C. J. Van, Hawk, S. T., Branje, S., Koot, H. M., & Meeus, W. H. J. (2016). Common and unique associations of adolescents ’ affective and cognitive empathy development with conflict behavior towards parents. Journal of Adolescence, 47, 60–70. http://doi.org/10.1016/j.adolescence.2015.12.005
  13. Marini, L., & Julinda. (2011). Gambaran kepuasan pernikahan istri pada pasangan commuter marriage. Jurnal Psikologi
  14. Milfont, T. L., & Sibley, C. G. (2016). Empathic and social dominance orientations help explain
  15. gender differences in environmentalism : a one-year bayesian mediation analysis. PAID, 90,
  16. –88. http://doi.org/10.1016/j.paid.2015.10.044
  17. Minnotte, K. L., Minnotte, M. C., Pedersen, D. E., Mannon, S. E., & Kiger, G. (2010). His and
  18. her perspectives: gender ideology, work-to-family conflict, and marital satisfaction. Sex
  19. Roles, 63, (5-6), 425–438. http://doi.org/10.1007/s11199-010-9818-y
  20. Olson, D. H., DeFrain, J., & Skogrand, L. (2011). Marriages and families (7th ed). New York:
  21. McGraw-Hill. http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  22. Paputungan, F. (2012). Kepuasan pernikahan suami yang memiliki istri berkarir, 1–19. diakses dari: http://psikologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/JURNAL5.pdf
  23. Perrone-McGovern, K. M., Oliveira-Silva, P., Simon-Dack, S., Lefdahl-Davis, E., Adams, D.,
  24. McConnell, & J., Gonçalves, Ó. F. (2014). Effects of empathy and conflict resolution
  25. strategies on psychophysiological arousal and satisfaction in romantic relationships. Applied
  26. Psychophysiology and Biofeedback, 39(1), 19–25. http://doi.org/10.1007/s10484-013-9237-2
  27. Rachmawati, D., & Mastuti, E. (2013). Perbedaan tingkat kepuasan perkawinan ditinjau dari tingkat penyesuaian perkawinan pada istri bigif 1 marinir TNI-Al yang menjalani long distance marriage. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 02(01), 1–8. Setyawan, I. (2011). Peran keterampilan belajar kontekstual dan kemampuan empati terhadap adversity intelligence pada mahasiswa. Psikologi Undip, 9(1), 40–49
  28. Sugiyono. (2013). Metode penelitian , pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.