skip to main content

PENERIMAAN DIRI PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK SKIZOFRENIA (SebuahInterpretativePhenomenological Analysis)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran penerimaan diri pada orangtua dari penderita skizofrenia. Pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) dan proses pengumpulan data menggunakan wawancara. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah empat orangtua kandung dari penderita, anak telah menderita skizofrenia selama lima tahun sejak didiagnosa dan memiliki riwayat kekambuhan. Temuan dari penelitian ini adalah penerimaan diri pada orangtua ditandai dengan penerimaan orangtua terhadap keadaan anaknya yang menderita skizofrenia serta adanya sikap positif terhadap permasalahan yang dihadapinya. Subjek melewati tiga tahap penerimaan, yaitu 1) penawaran, 2) marah, 3) menerima. Proses penerimaan diri pada orangtua berawal dari 1)kesadaran terhadap keadaan anak, 2) penilaian terhadap anak, 3) penemuan permasalahan, berupa situasi sulit saat anak kambuh, 4) penilaian atau sikap dari orang lain terhadap kondisi anak, 5) penerimaan. Faktor yang turut mempengaruhi penerimaan diri subjek adalah wawasan sosial, wawasan diri, religiusitas serta dukungan dari orang terdekat.

Fulltext View|Download
Keywords: penerimaan diri;orangtua dengan anak skizofrenia; skizofrenia

Article Metrics:

  1. Ambarsari, R. D., & Sari, E. P. (2012). Penyesuaian diri caregiver orang dengan skizofrenia (ODS). Psikologika, 17(2), 77-85
  2. Arif, I. S. (2006). Skizofrenia: Memahami dinamika keluarga pasien. Bandung: Refika Aditama
  3. Bhugra, D. (2005). The global prevalence of schizophrenia. PloS Medicine 2(5). Doi: 10.1371/journal.pmed.0020151
  4. Dilman, A. (2005). The self, the soul and the psychology of good and evil. New york: Routledge
  5. Fadden, G., Bebbington, P., & Kuipers, L. (1987). The burden of care: The impact of functional
  6. psychiatric illnes on the patient's family. British Journal of Psychology, 150, 285-292
  7. Hurlock, E. B. (2005). Perkembangan anak (edisi 6.). Jakarta: Erlangga
  8. Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Grebb, J. A. (2010). Sinopsis psikiatri: Ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis. Tangerang: Binarupa aksara publisher
  9. Lubis, N., Krisnani, H., & Fedryansyah, M. (2014). Pemahaman masyarakat mengenai gangguan jiwa dan keterbelakangan mental. Share: Social Work Journal, 4(2), 137-144
  10. Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Kampus Baru UI
  11. Mukti, D. I., & Dewi, D. S. (2013). Hubungan antara religiusitas dengan penerimaan diri pada pasien stroke iskemik di RSUD Banjarnegara. Psycho Idea, 11(2), 35-40
  12. Natalia, D. (2013). Makna gangguan jiwa bagi ibu. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
  13. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal (edisi 5.). Jakarta: Penerbit Erlangga
  14. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development: Perkembangan manusia (edisi 10.). Jakarta: Salemba
  15. Pujiastuti, U. (2014). Hubungan antara dukungan ayah, pengetahuan ibu tentang anak autis dan religiusitas (dimensi praktik agama) dengan penerimaan ibu terhadap anak autis. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
  16. Riskesdas. (2013). Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
  17. Sarwono, S. W. (2010). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: RajaGrafindo Persada
  18. Smith, J. A., Flower, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis. London: Sage Publication
  19. Suaidy, S. E. (2006). Beban keluarga dengan anggota keluarga yang menderita skizofrenia. Tazkiya, 6(2), 110-129
  20. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi. Yogyakarta: Penerbit kanisius
  21. Widodo, R. (2009). Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) & pelanggaran hak asasi manusia. Jurnal HAM, 5(1), 1-13
  22. Wiramihardja, S. A. (2007). Pengantar psikologi abnormal. Bandung: Refika Aditama

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.