skip to main content

PENGALAMAN TERINFEKSI HIV PADA PRIA HOMOSEKSUAL: SEBUAH STUDI DENGAN PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract

 

Dewasa ini, semakin banyak pria homoseksual (gay) yang diketahui telah terinfeksi HIV. Gaya hidup yang bebas merupakan pintu utama mudahnya penyebaran HIV pada kaum homoseksual ini. Tujuan penelitian ini adalah memahami makna dari pengalaman terinfeksi HIV pada pria homoseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena prosedur analisis data yang terperinci dan berfokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Subjek merupakan empat orang gay yang telah terinfeksi HIV selama lebih dari satu tahun dan berdomisili di Kota Semarang. Peneliti menemukan bahwa setiap gay yang terinfeksi HIV memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Mulai dari perilaku katalisator terinfeksi HIV, makna terinfeksi HIV bagi diri pribadi, proses penerimaan diri, hingga proses menjalani pengobatan. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar individu yang meliputi keluarga dan teman terdekat, dukungan sosial yang dirasakan, dan bagaimana proyeksi diri yang dirasa ideal untuk masa depannya. Penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang sosial dan klinis terutama psikologi kesehatan.

Fulltext View|Download
Keywords: homoseksual; HIV; gay

Article Metrics:

  1. Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Alih bahasa oleh Kartini Kartono. Jakarta:Rajawali Pers
  2. Fromm, E. (2011). Cinta, seksualitas, dan matriarki: Kajian komprehensif tentang gender.Yogyakarta: Jalasutra
  3. Gordon, D. D. & Gordon, J. D. (2004). Buku pegangan dan petunjuk bagi para guru: Menghadapi dan mencari solusi terhadap masalah penggunaan, penyalahgunaan dan adiksi narkoba di sekolah-sekolah di indonesia. Jakarta: UNICEF
  4. Hasan, A. B. P. (2008). Pengantar psikologi kesehatan islami. Jakarta: Rajawali Pres
  5. Herdiansyah, H. (2014). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  6. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah. (2015). Laporan kondisi HIV & AIDS di jawa tengah 1993 s/d 30 juni 2015. Diunduh dari http://aidsjateng.or.id/data/Data%20HIV%20dan%20AIDS%20Prov.%20Jateng%20per%20Juni%202015.ppt, pada 18 Desember 2015
  7. Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat: Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta
  8. Nugroho, S. C., Siswati, & Sakti, H. (2010). Pengambilan keputusan menjadi homoseksual pada laki-laki usia dewasa awal. Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro, Semarang
  9. Oetomo, D. (2003). Memberi suara pada yang bisu. Yogyakarta: Pustaka Marwa
  10. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development (Psikologi perkembangan), edisi kesembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
  11. Smit, P. J., Brady, M., & Thompson, M. (2012). HIV-related stigma within communities of gay men. AIDS care, psychological and socio-medical aspects of AIDS/HIV, 24(4), 405-412
  12. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2010). Interpretative phenomenological analysis: Theory , method, and research. London: Sage Publication
  13. Sundberg, N. D., Winebarger, A. A., & Taplin, J. R. (2007). Psikologi klinis: Perkembangan teori, praktek, dan penelitian, edisi keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  14. Taylor, S. E. (2012). Health psychology, eighth edition. New York: McGraw-Hill

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.