skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. X DI BOGOR

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Karyawan memiliki peran yang besar dalam berjalannya sebuah perusahaan. Karyawan yang memiliki tingkat keterikatan kerja yang tinggi akan menunjukkan performa terbaik dalam bekerja. Keterikatan kerja adalah suatu kemampuan karyawan yang optimal dan bersifat positif yang berkaitan dengan pemenuhan kerja.Di sisi lain, keberadaan karyawan tidak lepas dari adanya dukungan organisasi. Dukungan organisasi adalah keyakinan yang dimiliki oleh anggota organisasi atau karyawan tentang sejauh mana organisasi atau perusahaan menilai kontribusi, memberi dukungan, dan peduli dengan kesejahteraan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan organisasi dengan keterikatan kerja pada karyawan PT. X di Bogor. Subjek penelitian ini adalah karyawan tetap PT. X di Bogor, dengan masa kerja minimal satu tahun. Sampel penelitian berjumlah 38 orang dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Pengambilan data menggunakan Skala Dukungan Organisasi (21 aitem valid; α=.89) dan Skala Keterikatan Kerja (28 aitem valid; α=.93) yang telah diujicobakan pada 31 orang karyawan PT. X di Bogor. Hasil uji analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan organisasi dengan keterikatan kerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi rxy=.43 (p<.01). Semakin besar dukungan organisasi, maka semakin tinggi keterikatan kerja karyawan. Dukungan organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 18% pada keterikatan kerja. Subjek penelitian dapat mempertahankan keterikatan kerjanya dan perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja, seperti job resources (sumber pekerjaan) dan job demands (tuntutan pekerjaan). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pendukung bagi peneliti selanjutnya.
Fulltext View|Download
Keywords: dukungan organisasi; keterikatan kerja; karyawan

Article Metrics:

  1. Albrecht, S. L. (2010). Handbook of employee engagement: Perspectives, issues, research and practice. Cheltenham: Edward Elga
  2. Ardana, I. K., Mujiati, N. W., & Utama, I. W. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
  3. Bakker, A. B., & Bal, P. M. (2010). Weekly work engagement and performance: A study among starting teachers. Journal of Occupational and Organizational Psychology, 83,, 189–206. doi: 10.1348/096317909X402596
  4. Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The job demands-resources model: state of the art. Journal of Managerial Psychology, 22, 309-328. doi: 10.1108/02683940710733115
  5. Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (2010). Work engagement: A handbook of essential theory and research. New York, NY: Psychology Press
  6. Colakoglu, U., Culha, O., & Atay, H. (2010). The effects of perceived organizational support on employees' affective outcomes: Evidence from the hotel industry. Tourism and Hospitality Management, 16, 125-150
  7. Dwitasari, A. I., Ilhamuddin, & Widyasari, S. D. (2015). Pengaruh perceived oorganizational support dan organizational-based self esteem terhadap work engagement. Jurnal Mediapsi, 1,, 40-50
  8. Heikkeri, E. (2010). Roots and consquences of the employee disengagement phenomenon. Thesis. Saimaa University of Applied Science
  9. Ismainar, H. (2015). Manajemen unit kerja: untuk perekam medis dan informatika kesehatan ilmu kesehatan masyarakat keperawatan dan kebidanan. Yoogyakarta: Deepublish
  10. Kementerian Pertanian. (2015, April 6). Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Dipetik Desember 4, 2016, dari Kementerian Pertanian: www.pertanian.go.id/file/RENSTRA_2015-2019.pdf
  11. Kusmarjanti, U., & Soetjipto, H. P. (2007). Dukungan organisasi dan komitmen organisasi. Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik, 11, 27-41
  12. Man, G. S., & Hadi, C. (2013). Hubungan antara perceived organizational support dengan work engagement pada guru SMA swasta di surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 2, 90-99
  13. Mujiasih, E., & Ratnaningsih, I. Z. (2011). Kepemimpinan transformasional dan employee engagement. Seminar Nasional Peran Psikologi Dalam Boundaryless Organization: Strategi Mempersiapkan SDM Bertalenta. Semarang, 23-24 September 2011
  14. Rhoades, L., & Eisenberger, R. (2002). Perceived organizational support: a review of the literature. Journal of Applied Psychology, 87, 698-714. doi: 10.1037/0021-9010.87.4.698
  15. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi, buku 1, edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
  16. Saks, A. M. (2006). Antecendents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 21, 600-619. doi: 10.1108/02683940610690169
  17. Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and their relation with burnout and engagement: a multi-sample study. Journal of Organization Behavior, 1, 293-315. doi: 10.1002/job.248
  18. Soekiman, J. F. (2007). Pengaruh persepsi dukungan organisasi eksternal dan internal melalui komitmen karyawan terhadap keberhasilan perusahaan perbankan di jawa timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9, 89-98
  19. Tanudjaja, R. M. (2013). Hubungan antara konflik keluarga-kerja, makna kerja sebagai panggilan, dan persepsi terhadap dukungan organisasional dengan keterikatan kerja pada guru. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2, 1-10

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.