slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro | Lybertha | Jurnal EMPATI skip to main content

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 27 Jan 2016.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap pernikahan pada usia dewasa awal. Populasi dalam penelitian berjumlah 745 mahasiswa. Sampel penelitian berjumlah 238 mahasiswa, sampel ditentukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dengan dua skala, yaitu Skala Persepsi terhadap Pernikahan (27 aitem, α = 0,937) dan Skala Kematangan Emosi (32 aitem, α = 0,895). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,351 dengan p = 0,00 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap pernikahan. Semakin tinggi tingkat kematangan emosi maka akan semakin positif persepsi terhadap pernikahan dan semakin rendah tingkat kematangan emosi maka akan semakin negatif persepsi terhadap pernikahan. Kematangan emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 12,4% pada persepsi terhadap pernikahan, sedangkan 87,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: persepsi terhadap pernikahan; kematangan emosi; dewasa awal

Article Metrics:

  1. Ardi, M &Aryani, L. (2011). Hubungan antara persepsi terhadap organisasi dengan minat berorganisasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 153-163
  2. Bungin, B. (2001). Metodologi penelitian sosial format-format kuantitati dan kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press
  3. Chaplin, C. P. (2009). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press
  4. Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: PT Grasindo
  5. Hawa, S. (2007). Siap-siap nikah. Depok: PT Lingkar Pena Kreative
  6. Hurlock, E. B. (2004). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Surabaya: Erlangga
  7. Puspitasari, Endah & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2, 73-88
  8. Santrock, J. W. (2002). Perkembangan masa hidup (Edisi 5.). Jakarta: Erlangga
  9. Sharma, D. (2011). Emotional maturity of ICDS and Non-ICDS children: a comparative study. Journal of research in peace, gender and development, 11(1) 320-323, di akses pada tanggal 11 Oktober 2015 dari http://www.interesjournal.org/JRPGD
  10. Soesilowindradini, M. A. (2005). Psikologi perkembangan masa remaja. Surabaya: Usaha Nasional
  11. Sternberg, R. J. (2008). Psikologi kognitif (Edisi 4.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  12. Walgito, B. (2002). Bimbingan & konseling perkawinan. Yogyakarta: Andi
  13. Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.