skip to main content

PENGALAMAN MENJADI ABDIDALEM PUNOKAWAN KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT: Studi Kualitatif dengan Interpretative Phenomenological Analysis

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 27 Jan 2016.

Citation Format:
Abstract

Abdidalem adalah seseorang yang melakukan pengabdian dengan tulus ikhlas untuk Keraton dan dalam pengabdiannya tersebut mereka mengharapkan berkah dari Keraton berupa rasa perlindungan dan ketentraman dalam menjalani kehidupan. Penelitian ini bertujuan memahami dunia pengalaman dan apa yang melatarbelakangi subjek menjadi abdidalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, serta mengetahui apa yang dirasakan abdidalem selama mengabdi pada Keraton. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang laki-laki. Peneliti mendasarkan diri pada pendekatan fenomenologis, khususnya IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Peneliti menemukan tiga pokok inti dalam penelitian ini, yang terdiri dari: perjalanan menjadi abdidalem; dinamika kehidupan abdidalem; dan penghayatan menjadi abdidalem. Tahapan yang harus dilalui subjek untuk dapat diterima sebagai abdidalem adalah sowan bekti dan magang. Menjadi abdidalem merupakan sebuah pilihan dalam hidup subjek. Dorongan subjek untuk mengabdi adalah mencari perlindungan Keraton dan keinginan mendapatkan berkah Keraton berupa kesehatan dan rasa ketentraman. Keinginan melestarikan budaya Jawa dan mendapatkan wawasan seputar Keraton menjadi faktor pendorong lainnya. Subjek sangat berkomitmen terhadap kewajibannya sebagai abdidalem di Keraton. Dalam kehidupannya, abdidalem tetap aktif bersosialisasi dan memberikan pelayanan sosial untuk masyarakat sekitarnya. Abdidalem senang bisa menjadi bagian dari Keraton. Sifat nrimo dimiliki abdidalem dalam menerima kehidupannya dan mensyukuri nikmat yang diberikan padanya. Puncak pemaknaan terhadap pengalaman sebagai abdidalem adalah transformasi diri. Subjek merasakan perubahan yang berguna bagi diri serta kehidupannya. Subjek juga merasakan berkah ketentraman dalam menjalani hidup. Abdidalem juga mendapat wawasan tentang kebudayaan di Keraton. Makna Keraton bagi subjek adalah sebagai tempat mengharap berkah dan meminta perlindungan. Selain itu, Keraton juga sebagai sumber ilmu pengetahuan kebudayaan khususnya budaya Jawa.

Fulltext View|Download
Keywords: pengalaman hidup; abdidalem; Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Article Metrics:

  1. Allimin, F, Taufik, & Moordiningsih. (2007). Dinamika psikologis pengabdian abdi dalem keraton surakarta paska suksesi. Indigenous jurnal ilmiah berkala psikologi, 9(2), 26-36
  2. Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian (edisi revisi.). Malang: UMM Press
  3. Bastaman. (2007). Logoterapi psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  4. Haryanto, S. (2013). Dunia simbol orang Jawa. Yogyakarta: Kepel Press
  5. Haryanto, S. (2014). Edelweiss van Jogja: pengabdian abdidalem keraton Yogyakarta dalam perspektif sosio-fenomenologi. Yogyakarta: Kepel Press
  6. Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan kebudayaan di indonesia. Jakarta: Djambatan
  7. Lestari, S. (2008). Kehidupan para abdi dalem di Kasultanan Yogyakarta. Skripsi (dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  8. Matsumoto, D. (2004). Pengantar psikologi lintas budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  9. Purbosari, S. (2013). Kesejahteraan subjektif pada abdidalem Keraton Kasunanan Surakarta, Skripsi (dipublikasikan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
  10. Sarafino, E. P., & Timothy, W. S. (2012). Health psychology: biopsychosocial interactions (7th edition.). Huboken: Wiley
  11. Sartini, N. W. (2009). Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka, Dan Paribasa). Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 1
  12. Sarwono, S. W & Meinarno E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  13. Shiraev, E. B., & Levy, D. A. (2012). Psikologi lintas kultural: pemikiran kritis dan terapan modern (edisi keempat). Jakarta: Kencana Predana Media Group
  14. Sudaryanto, A. (2008). Hak dan kewajiban abdi dalem dalam pemerintahan kraton Yogyakarta. Mimbar Hukum, 20(1)
  15. Suseno, F. M. (1996). Etika Jawa: Sebuah analisa falsafi tetang kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  16. Suyami. (2008). Upacara ritual di keraton yogyakarta: refleksi mithologi dalam budaya Jawa. Yogyakarta: Kepel Press
  17. Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: C.V. Andi Offset

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.