skip to main content

HARGA DIRI PADA REMAJA YANG MEMILIKI IBU SEBAGAI TKI: Studi Kualitatif Fenomenologi

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 27 Jan 2016.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga diri remaja ditinjau dari keberadaan ibu, yaitu remaja yang memiliki ibu sebagai TKI. Subjek dalam penelitian ini remaja perempuan berjumlah tiga orang berusia 15 tahun, 16 tahun, dan 17 tahun. Banyak remaja perempuan dari keluarga TKI yang mengalami hambatan dalam pembentukan harga dirinya. Kepergian ibu ke luar negeri ini juga menimbulkan masalah-masalah, yaitu anak (remaja) kurang mendapatkan perhatian, merenggangnya hubungan antara ibu dengan anak, dan mempengaruhi hubungan remaja dengan teman sebayanya. Remaja kemudian akan cenderung menjadi individu yang kurang percaya diri atas kemampuan yang dimiliki yang kemudian menghambat pembentukan harga dirinya. Hal ini, dipengaruhi oleh kurangnya pengakuan dari orang-orang disekitarnya. Harga diri juga mempengaruhi remaja dalam proses bersosialisasi. Kepergian ibu ke luar negeri juga menimbulkan kecemasan dalam diri subjek, karena adanya penilaian dari orang lain yang membuat kepercayaan diri subjek rendah dan kemudian menghambat pembentukan harga dirinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan Deskripsi Fenomena Individual (DFI). Pendekatan ini dipilih karena melihat bagaimana tahapan pembentukan harga diri pada individu secara bertahap. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposif dengan jumlah subjek tiga orang remaja yang memiliki ibu sebagai TKI dan berdomisili Kendal. Wawancara dilakukan dengan cara deep interview. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan harga diri pada subjek dipengaruhi oleh dukungan sosial, kemampuan diri, pola asuh, sehingga partisipan dapat mengembangkan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan.

Fulltext View|Download
Keywords: harga diri; remaja; ibu sebagai TKI

Article Metrics:

  1. Alwi, H. (2007). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
  2. Ayu, K. A. (2012). Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: Sagung Seto
  3. Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga
  4. Fieldman, D. P. (2009). Human development: perkembangan manusia jilid 1. Jakarta: Salemba Humanika
  5. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  6. Horton, P. B. dan Hunt, C. L. (2006). Sosiologi. Terjemahan: Aminuddin Ram. Jakarta: Penerbit Erlangga
  7. Idrus, M. (2007). Metode dan penelitian ilmu-ilmu sosial pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Yogyakarta: UII Press
  8. Kartono, K. (2007). Psikologi wanita jilid dua mengenal wanita sebagai ibu dan nenek. Bandung: Mandar Maju
  9. Kertamuda & Fatchiah, E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  10. Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga
  11. Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
  12. Subandi. (2009). Psikologi dzikir: studi fenomenologis pengalaman-pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pusat Belajar
  13. Sulistyaningsih. (2011). Metodologi penelitian kebidanan kuantitatif-kualitatif (edisi 1.). Yogyakarta: Graha Ilmu

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.