skip to main content

HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA BERSUKU BATAK DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Kemajuan teknologi dan kemajuan jaman membuka kesempatan seseorang untuk pergi ke daerah asing dan bertemu dengan budaya asing dengan tujuan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengungkapan diri dengan gegar budaya pada mahasiswa tahun pertama bersuku Batak di Universitas Diponegoro. gegar budaya adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang tidak mengenal kebiasaan-kebiasaan sosial dari kultur baru atau jika ia mengenalnya maka ia tak dapat atau tidak bersedia menampilkan perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan itu. Pengungkapan diri merupakan kemampuan individu dalam mengungkapkan segala perasaan dan informasi meliputi fakta tentang diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh orang lain, keinginan pribadi, dan pendapat atau perasaan pribadinya baik hal yang disukai maupun dibenci. Jumlah subjek penelitian ini yaitu 110 orang mahasiswa tahun pertama yang bersuku Batak, maksimal tinggal si Jawa Tengah enam bulan, dan sebelumnya belum pernah tinggal di Jawa Tengah. Pada sampel penelitian sebanyak 50 mahasiswa diperoleh melalui incidental sampling diberikan Skala Gegar Budaya (21 aitem, α = 0.89) dan Skala Pengungkapan Diri (30 aitem, α = 0.88). Analisis regeresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pengungkapan diri dengan gegar budaya pada mahasiswa tahun pertama bersuku Batak di Universitas Diponegoro (r = -.26; p = .04 < .05). Semakin tinggi gegar budaya maka semakin rendah pengungkapan diri.
Fulltext View|Download
Keywords: culture shock, self-disclosure, Diponegoro University, Semarang city

Article Metrics:

  1. Alisjahbana, A., Sidharta, M. & Brouwer, M. A. (1980). Menuju kesejahteraan jiwa. Jakarta: Gramedia
  2. Dayakisni, T., & Yuniardi, S. (2008). Psikologi lintas budaya. Malang: UMM Press
  3. DeVito, J. A. (2011). Komunikasi antarmanusia. Tangerang: Karisma Publishing Group
  4. Farber, B. A. (2006). Self-disclosure in psychotherapy. London, NY: The Guilford Press
  5. Miller, R.S. (2012). Intimate relationship. New York, NY: McGraw Hill Inc
  6. Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi lintas budaya. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Santrock, J.W. (2012). Life span development perkembangan masa-hidup. Edisi 13. Jakarta: Erlangga
  8. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  9. Tinambunan, D. (2010). Orang Batak kasar? Membangun citra dan karakter. Jakarta: PT Alex Media Komputindo
  10. Ward, C., Bochner, S., & Furnham, A. (2005). The psychology of culture shock. Philadelphia, NUS: Routledge
  11. West, R., & Turner, L.A. (2008). Pengantar teori komunikasi. Edisi 13. Jakarta: Salemba Humanika

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.