slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN KEDISIPLINAN PADA SISWA KELAS VIII REGULER MtsN NGANJUK | Riza | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN KEDISIPLINAN PADA SISWA KELAS VIII REGULER MtsN NGANJUK

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berbuat sebaik mungkin, agar memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan kondisi yang diharapkan, dengan cara berusaha keras, dan mengungguli orang lain berdasarkan standar mutu tertentu. Kedisiplinan merupakan suatu sikap atau perilaku yang mencerminkan ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan dan tata tertib yang berlaku secara sadar, sukarela dan senang hati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi siswa dengan kedisiplinan dan mengetahui seberapa besar sumbangan efektif motivasi berprestasi siswa terhadap kedisiplinan pada siswa kelas VIII reguler di MtsN Nganjuk. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII reguler di MtsN Nganjuk yang berjumlah 236 orang. Sampel penelitian sebanyak 153 siswa, sampel diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala kedisiplinan (30 aitem valid, α = 0,888) dan skala motivasi berprestasi (29 aitem valid, α = 0,890). Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,727 dengan p = 0,000 (p,0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi siswa dengan kedisiplinan pada siswa kelas VIII reguler di MtsN Nganjuk dapat diterima. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi kedisiplinan, begitu pula sebaliknya. Motivasi berprestasi memberikan sumbangan efektif sebesar 52,9% terhadap kedisiplinan dan 47,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: Discipline, Achievement Motivation, The Students of VIII Regular Class

Article Metrics:

  1. BKKBN. (2011). Fenomena Kenakalan Remaja di Indonesia. Diunduh dari. http://ntb.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=673&ContentTypeId=0x0 1003DCABABC04B7084595DA364423DE7897
  2. Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
  3. Djojonegoro, W. (1998). Pembudayaan Disiplin Nasional. (Soemarmo, D. Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998). Jakata:CV. Mini Jaya Abadi
  4. Duckworth, A. L., & Seligman, M. E. P. (2005). Self-discipline Outdoes IQ in Predicting Academic Performance of Adolescents. American Psychological Society. 16, 12, 939- 944
  5. Hawadi, R. A. (2001). Psikologi Perkembangan Anak : Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo
  6. Hurlock, Elizabeth. B,. (2006). Perkembangan Anak. Jilid 2, alih bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga
  7. Jn. (2013). Kedisiplinan Siswa (Seragam, Motor, Handphone). Diunduh dari http://bukitkita.com/artikel/kedisiplinan-siswa-seragam-motor-handphone.html
  8. John, E. (2011). Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Anak di Kelas Melalui Cerita. Jurnal Pendidikan Penabur, 11-25
  9. Moore, L. L., Grabsch, D. K., & Rotter, C. (2010). Using Achievement Motivation Theory to Explain Student Participation in a Residential Leadership Learning Community. Journal of Leadership Education, 9, 22-34
  10. Muliadi, & Prasetyo. (2008). Pengaruh Disiplin Siswa dan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa Mata Pelajaran Ekonomi. Journal Pendidikan Ekonomi, 3, 2, 219-240
  11. Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
  12. Santrock, J.W. (2011). Educational Psychology (5th ed). Texas: McGraw Hill
  13. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
  14. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
  15. Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
  16. Sutrisno, H. (2009). Kasus Perilaku Pelanggaran Disiplin Siswa di Sekolah Ditinjau dari Kerangka Teori Sosiologi Fungsionalisme. Jurnal Pendidikan Inovatif, 4, 2, 60-66
  17. Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
  18. Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Diunduh dari http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.