skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Psychological well-being (PWB) adalah penilaian individu terhadap dirinya yang menunjukkan bahwa dirinya berada pada kondisi sehat mental, yang meliputi sikap positif terhadap dirinya dan orang lain, kemampuan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya dan dimilikinya tujuan yang jelas untuk hidupnya. PWB dipengaruhi seberapa jauh individu mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya. Pada saat yang sama, remaja khususnya yang berada pada kelas XII SMA memiliki beberapa tugas perkembangan yang harus dilaluinya, dan salah satu tugas perkembangan yang mengemuka adalah mempersiapkan karir untuk masa depannya. Remaja yang mampu mempersiapkan karir dan mampu menguasai tugas karir sesuai tahap perkembangan karirnya maka memiliki kematangan karir. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara kematangan karir dan psychological well-being pada siswa kelas XII SMA Negeri 5 Semarang. Hipotesis awal yang diajukan adalah ada hubungan yang positif antara kematangan karir dan psychological well-being. Artinya, semakin tinggi kematangan karir pada individu maka semakin tinggi pula psychological well-being pada individu tersebut. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas XII SMA Negeri 5 Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling, sehingga sampel yang didapat berjumlah 118 siswa. Skala yang digunakan adalah skala psychological well being berjumlah 32 aitem dan skala kematangan karir berjumlah 37 aitem. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis regresi yang menunjukkan angka sebesar .55 dengan p = .000 (p < .05) yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara kematangan karir dan psychological well-being pada siswa kelas XII di SMA Negeri 5 Semarang.
Fulltext View|Download
Keywords: Psychological Well-Being, Career Maturity, Adolescence

Article Metrics:

  1. Brown, D., & Brooks, L. (1996). Career choice and development. (3rd ed). San Fransisco, CA: Jossey-Bass, Inc
  2. Herr, E. L. (1989). Career development and mental health. Journal of Career Development and Mental Health, 16, 5-18. doi: 10.1177/089484538901600102
  3. Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  4. Kafle, A., & Thakali, M. (2013). Social relations in adolescence: Roles of parents and peer relationship in adolescent psychosocial development (Master’s thesis, Kemi-Tornio University). Diunduh dari http://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/59378/Kafle_Thakali.pdf?sequence=1
  5. Patton, W., & Lokan, J. (2001). Perspective on Donald Super’s construct of career maturity. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1, 31-48. doi: 10.1023/A:1016964629452
  6. Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Journal of Clinical and Social Sciences Pssychology, 52, 142-157. doi: 0066-4308/01/0201-0141
  7. Ryff, C. D., & Keyes L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-727. doi: 0022-3514/95/53.00
  8. Santrock, J. W. (2007). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga
  9. Savickas, M. L. (2001). A developmental perspective on vocational behavior: career pattern, salience, and themes. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1, 49-57. doi: 10.1016/j.jvb.2009.04.006
  10. Seligman, L. (1994). Developmental career counceling and assessment. (2nd ed). Thousand Oaks: Sage

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.