skip to main content

POLA ASUH OTORITER ORANG TUA DAN AGRESIVITAS PADA REMAJA PERTENGAHAN DI SMK HIDAYAH SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Aksi-aksi kekerasan remaja terjadi dimana saja, seperti di jalan-jalan, di sekolah, bahkan di kompleks-kompleks perumahan. Aksi-aksi tersebut dapat berupa kekerasan verbal (mencaci maki) maupun kekerasan non verbal (memukul, meninju). Agresivitas adalah keinginan untuk melakukan segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara verbal maupun non verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan agresivitas pada remaja pertengahan dan menguji perbedaan agresivitas antara remaja pertengahan laki-laki dan perempuan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara pola asuh otoriter orang tua dengan agresivitas pada remaja pertengahan di SMK Hidayah Semarang serta ada perbedaan agresivitas antara remaja pertengahan laki-laki dan perempuan. Populasi penelitian ini adalah remaja pertengahan (usia 15-17 tahun) di SMK Hidayah Semarang. Sebanyak 226 siswa, dan sampelnya berjumlah 126 diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Analisis regresi sederhana menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara pola asuh otoriter orang tua dengan agresivitas r= .39 (p < 0.001). Hasil uji independent sample t-test menunjukkan t = -2.37 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara agresivitas laki-laki dan perempuan, agresivitas laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan.
Fulltext View|Download
Keywords: agresivitas; pola asuh otoriter orang tua; remaja pertengahan

Article Metrics:

  1. Abdollahi & Abu Thalib. (2013). Perceived parenting styles and emotional intelligance among iranian boy students. Asian journal of social sciences & humanities, 3, 460-467
  2. Ananta, M. D. (2012). Hubungan antara self-control dengan tingkat agresivitas pada remaja. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara
  3. Ariani, R. T. (2014) Hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua otoriter dengan agresivitas pada remaja. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  4. Berkowitz, L. (2003). Emotional behavior: Mengenal perilaku dan tindakan kekerasan di lingkungan sekitar kita & cara penanggulangannya, buku kesatu. Alih Bahasa: Hartati Woro Susianti. Jakarta: Penerbit PPM
  5. Boyd, D, & Bee, H. (2006). Lifespan development. Boston, Massachusetts, MA: Pearson Education, inc
  6. Breakwell, G. M. (1998). Coping with aggresive behavior: Mengatasi perilaku agresif. Yogyakarta: Kanisius
  7. Kharie R. R., Pondang L. & Lolong J. (2014). Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku merokok pada anak laki-laki usia 15-17 tahun di kelurahan Tanah Raja kota Ternate. Jurnal Keperwatan, 2, 1-7
  8. Krahe, B. (2005). The social psychology of aggresion, perilaku agresif. Alih Bahasa Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga
  9. Monks. (2004). Psikologi perkembangan: pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  10. Sarwono, S. W. (1994) Psikologi Remaja. Jakarta: Salemba Humanika
  11. Santrock, J.W. (2003) . Life-Span development: Perkembangan masa hidup, jilid 2. Alih Bahasa: Juda Damanik dan Achmad Chusairi. Jakarta: PT Erlangga
  12. Singh, K. S. (2014). Gender differences in anxiety and aggression among college students. Research Journal of Commerce & Behavioral Science, 3, 5-10
  13. Shochib, M. (2010). Pola asuh orang tua. Jakarta: Rineka Cipta
  14. Sumbaga, M. F. (2012). Agresivitas ditinjau dari Jenis Kelamin di Kelas V SD. Skripsi. Salatiga: Fakultaas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.