skip to main content

DUKUNGAN SOSIAL DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA TENAGA KERJA WANITA PT. ARNI FAMILY UNGARAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Tekanan fisik dan psikologis yang dihadapi tenaga kerja wanita di luar negeri, bertolak belakang dengan harapan dan tujuan hidup yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup. Oleh karena itu penting bagi tenaga kerja wanita mendapat dukungan sosial. Dukungan sosial bertujuan memperkecil pengaruh tekanan-tekanan atau stres yang dialami tenaga kerja wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan dukungan sosial dengan subjective well being pada tenaga kerja wanita di PT. Arni Family Ungaran. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 80 orang dengan rentang usia 21-45 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala Subjective Well Being (20 aitem, α = 0,874) dan skala Dukungan Sosial (21 aitem, α = 0,850). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy= 0,551 dengan p = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan subjective well being artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi subjective well being yang dimiliki tenaga kerja wanita di PT. Arni Family Ungaran. Sumbangan efektif dukungan sosial terhadap subjective well being sebesar 30,4%.
Fulltext View|Download
Keywords: dukungan sosial; subjective well being; tenaga kerja wanita

Article Metrics:

  1. Ariati, J. (2010). Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (dosen) di lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro
  2. Baron, R. A. & Byrne, D. (2003). Psikologi sosial, edisi kesepuluh, Jilid 1. Jakarta : Erlangga
  3. Diener, E. Oishi, S. & Lucas, R. E. (2003). Personality, culture, and subjective wellbeing: emotional and cognitive evaluations of live. Annual Review of Psychology. 54. 403-425
  4. Diener, E. (2005). Guidelines for national indicators of subjective well-being and illbeing. Springer
  5. Fajarwati, D. I. (2014). Hubungan dukungan sosial dan subjective well-being pada remaja SMPN 7 Yogyakarta. Artikel Psikologi. Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  6. Gatari, E. (2008). Hubungan antara perceived social support dengan subjective wellbeing pada ibu bekerja. Artikel Psikologi. Jakarta: Program Studi Psikologi Universitas Indonesia
  7. Ghozali, I. (2007). Analisis multivariat dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro
  8. Hanum, D. (2015). Pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap emosi wanita bekerja. Artikel Psikologi. Diunduh dari http://bkfkipuhamka.com
  9. Jamilah, M. (2013). Pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap subjective well being (SWB) mahasiswa perantau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Artikel Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
  10. Luthans, F. (2006). Perilaku organisasi. Alih Bahasa: V.A Yuwono, dkk. Yogyakarta: ANDI
  11. Ningsih, D. A. (2013). Subjective well being ditinjau dari faktor demografi (status pernikahan, jenis kelamin, pendapatan). Jurnal Online Psikologi, 1(2)
  12. Puspitawati, H. (2009). Pengaruh strategi penyeimbangan antara aktivitas pekerjaan dan keluarga terhadap kesejahteraan keluarga subjektif pada perempuan bekerja di Bogor. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 2(2)
  13. Rohmad, (2014). Hubungan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Surakarta
  14. Sanderson, C.A. (2004). Health psychology. Wiley.Com
  15. Sarafino, E. P. (2007). Health Psychology: Biopsychosocial interactions, sixth edition. John Wiley & Sons
  16. Sulastri, S. (2015). Pengaruh dukungan sosial dan strategi nafkah terhadap kesejahteraan subjektif keluarga usia pensiun. Abstrak. Diunduh dari repository.ipb.ac.id
  17. Taylor, S. P., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial, edisi keduabelas. Alih bahasa oleh Wibowo, Tri B.S. Jakarta: Prenada Media Group

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.