skip to main content

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian sosial dengan school well-being pada siswa pesantren yang bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Pesantren merupakan sebuah institusi pendidikan yang berbasis keagamaan yang memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan islam. Pendidikan di pesantren menggunakan sistem asrama dimana siswa diharuskan mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik demi mendapatkan rasa nyaman dan sejahtera. School well-being dibutuhkan siswa dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka selama berada di sekolah yang meliputi kondisi sekolah (having), hubungan sosial (loving), pemenuhan diri (being), dan status kesehatan (health). Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah siswa pesantren yang bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Populasi berjumlah 760 siswa dengan sampel sebanyak 191 siswa. Teknik sampling pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Penyesuaian Sosial (24 aitem; α = 0,886) dan Skala School Well-Being (28 aitem; α = 0,860). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian sosial dengan school well-being pada siswa MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto (rxy = 0,467; p < 0,001). Sumbangan efektif penyesuaian sosial terhadap school well-being sebesar 21,8%.
Fulltext View|Download
Keywords: Penyesuaian sosial; school well-being; siswa pondok pesantren

Article Metrics:

  1. Agustiani, H. (2009). Psikologi perkembangan: Pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: Refika Aditama
  2. Hurlock, E. B. (2010). Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Edisi keenam
  3. Keyes, C. L. M., & Waterman, M. B. (2008). Dimension of well-being and mental health in adulthood. In Bornstein, M. H. et al. (Eds), Well-being (Positive development across the life course), 487-491. United Kingdom: Taylor & Francis e-Library
  4. Konu, A., & Rimpelӓ, M. (2002). Well-beig in schools: A conceptual model. Health Promotion International, 17(1). Oxford: Oxford University Press
  5. Noble, T., McGrath, H., Wyatt, T., Carbines, R., & Robb, L. (2008). Scoping study into approaches to student well-being. ACU National Australian Catholic University PRN 18219
  6. O’Brien, M. (2008). Well-being and post primary schooling (A review of the literature and research). Dublin: NCCA (National Concil for Curriculum and Assessment)
  7. Santrock, J. W. (2007). Remaja, jilid 2, edisi 11. Jakarta: Penerbit Erlangga
  8. Usman, M. I. (2012). Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam. Diunduh dari http://sulsel.kemenag.go.id/file/file/ArtikelTulisan/klbc1367941885.pdf, pada 27 November 2013
  9. Yuniar, M., Abidin, Z. & Astuti, T. P. (2005). Penyesuaian diri santri putri terhadap kehidupan pesantren: studi kualitatif pada madrasah takhasusiah pondok pesantren modern islam assalam surakarta. Jurnal Psikologi Undip, 2,(1), 10-17

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.