slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA: Studi Fenomenologis pada Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah | Migiana | Jurnal EMPATI skip to main content

SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA: Studi Fenomenologis pada Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Intimacy relationship pada remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan seks pranikah. Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN (2014), terdapat 46% remaja berusia 15-19 tahun sudah berani melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengalaman remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, serta mengetahui faktor-faktor  dan dampak yang dialami remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara dengan subjek penelitian. Karakteristik subjek penelitian adalah remaja berusia 18-21 tahun dan sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitian, kedua subjek memiliki latar belakang keluarga yang hampir sama, yaitu kurang terjalin kelekatan dengan orang tua. Kedua subjek merasa nyaman dan lebih terbuka dengan pacar, sehingga pacar dijadikan sebagai objek lekat. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan seksual pranikah adalah kurang terbukanya orang tua mengenai masalah seksual, adanya kesempatan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, sumber informasi yang salah mengenai seksualitas, rasa ingin tahu yang tinggi, kebutuhan biologis, rangsangan seksual, dan pengaruh lingkungan pertemanan. Dampak dari berhubungan seksual dengan pacar membuat Subjek 1 ketagihan dan mengganggu pikirannya, sedangkan intensitas beribadah Subjek 2 menjadi kurang akibat berhubungan seksual dengan pacar.
Fulltext View|Download
Keywords: seks pranikah; remaja; fenomenologi

Article Metrics:

  1. Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial, edisi 10, jilid 2. Alih Bahasa: Djuwita, R. Jakarta: Erlangga
  2. Daniel, B., & Wassell, S. (2002). Adolescence assessing and promoting resillience in vulnerable children 3. New York: Jessica Kingsley Publishers
  3. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  4. Krisyati. (2013). Makna hubungan seksual dalam pacaran bagi remaja di kecamatan baureno kabupaten bojonegoro. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Diunduh dari http://ejournal.unesa.ac.id/mobile/?sess=8d4470eb85848e7c9c788a31d6261e20. d
  5. Santrock, J. W. (2007). Remaja, Edisi sebelas, Jilid dua. Jakarta: Erlangga
  6. Sarwono, S. W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  7. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. (2012). Kesehatan remaja problem dan solusinya. Jakarta: Salemba Medika
  8. Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. F. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika
  9. Anonim. (2014). Empat puluh enam persen remaja terlibat seks pranikah, remaja rentan terhadap godaan, aborsi, dan penyakit seksual. Diakses dari http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=1764, pada 27 November 2014
  10. Anonim. (2014). Penderita AIDS di indonesia 5.686 dan HIV 21.511 orang. Diakses dari http://m.detik.com/news/read/2013/04/03/122856/2210317/466/penderitaaids-diindonesia-5686-dan-hiv21511-orang, pada 16 April 2014

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.