Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI12972, author = {Aprilian Paskah and Achmad Masykur}, title = {PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERTAHAN SEBAGAI SINGLE PARENT PADA WANITA (Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologis)}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {4}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {pengambilan keputusan, single parent, wanita}, abstract = { Single parent adalah keluarga yang di dalam strukturnya hanya terdapat satu orangtua saja, baik ayah maupun ibu, yang disebabkan oleh kematian, perceraian, status perkawinan tidak jelas, atau seorang bujangan yang mengadopsi seorang anak. Penelitian ini memusatkan pada wanita single parent yang ditinggalkan oleh suami karena bercerai dan meninggal. Wanita yang ditinggalkan oleh kepergian suaminya bercerai atau meninggal memiliki dua pilihan untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya yaitu untuk menikah lagi atau bertahan sebagai single parent . Banyaknya pertimbangan yang harus dihadapi ketika seorang yang ditinggalkan oleh pasangan mengambil keputusan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan tujuan untuk meraih hasil terbaik yang diharapkan. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang membuat single parent mengambil keputusan bertahan sebagai single parent. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologis melalui data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan subjek. Data tersebut dianalisis menggunakan metode eksplikasi data (Subandi, 2009). Subjek penelitian berjumlah dua orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu faktor bertahan sebagai single parent yaitu subjek memandang menikah lagi tidak bisa mendapatkan seorang laki-laki yang lebih baik serta adanya ketakutan masa lalu terulang kembali. Selain itu faktor pendukung subjek mengambil keputusan bertahan sebagai single parent ialah anak, subjek ingin membesarkan dan membahagiakan anak seorang diri. Setelah menimbang resiko yang akan terjadi pada diri subjek dan anak, akhirnya subjek memutuskan untuk tidak menikah lagi. }, issn = {2829-1859}, pages = {33--37} doi = {10.14710/empati.2015.12972}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/12972} }
Refworks Citation Data :
Single parent adalah keluarga yang di dalam strukturnya hanya terdapat satu orangtua saja, baik ayah maupun ibu, yang disebabkan oleh kematian, perceraian, status perkawinan tidak jelas, atau seorang bujangan yang mengadopsi seorang anak. Penelitian ini memusatkan pada wanita single parent yang ditinggalkan oleh suami karena bercerai dan meninggal. Wanita yang ditinggalkan oleh kepergian suaminya bercerai atau meninggal memiliki dua pilihan untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya yaitu untuk menikah lagi atau bertahan sebagai single parent. Banyaknya pertimbangan yang harus dihadapi ketika seorang yang ditinggalkan oleh pasangan mengambil keputusan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan tujuan untuk meraih hasil terbaik yang diharapkan. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang membuat single parent mengambil keputusan bertahan sebagai single parent. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologis melalui data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan subjek. Data tersebut dianalisis menggunakan metode eksplikasi data (Subandi, 2009). Subjek penelitian berjumlah dua orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu faktor bertahan sebagai single parent yaitu subjek memandang menikah lagi tidak bisa mendapatkan seorang laki-laki yang lebih baik serta adanya ketakutan masa lalu terulang kembali. Selain itu faktor pendukung subjek mengambil keputusan bertahan sebagai single parent ialah anak, subjek ingin membesarkan dan membahagiakan anak seorang diri. Setelah menimbang resiko yang akan terjadi pada diri subjek dan anak, akhirnya subjek memutuskan untuk tidak menikah lagi.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University