Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI12960, author = {Ayu Faliha and Achmad Masykur}, title = {DINAMIKA PSIKOLOGIS MAHASISWA PENGHAFAL ALQURAN (Sebuah Studi Fenomenologis)}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {4}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {Dinamika psikologis, mahasiswa, penghafal Alquran}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami dinamika psikologis pada mahasiswa penghafal Alquran. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan mewawancarai tiga orang mahasiswa penghafal Alquran, yang ditetapkan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposif. Selanjutnya, eksplikasi data merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses yang dialami ketiga subjek untuk menjadi seorang penghafal Alquran dimulai dari episode awal menghafal, beranjak memasuki episode memperbanyak hafalan, kemudian episode menjaga hafalan, hingga episode pascahafal >15 juz. Episode awal menghafal bermula dari masa kecil masing-masing subjek yang telah diarahkan ibu untuk mulai membaca/menghafalkan Alquran. Memasuki pondok pesantren menjadi transisi menuju episode memperbanyak hafalan, yang melibatkan proses kognisi para subjek berdasarkan pola pendidikan dan pembimbingan menghafal Alquran selama menempuh pendidikan menengah di ponpes. Episode menjaga hafalan mengulas tentang masa kuliah para subjek, yakni pada saat kewajiban sebagai mahasiswa dihadapkan dengan kewajiban menghafal dan/atau menjaga hafalan Alquran. Setelah menghafal lebih dari 15 juz Alquran, subjek mulai memaknai bahwa adanya proses menghafal Alquran memunculkan rasa tanggung jawab untuk mengimplementasikan agama dan nilai-nilai Alquran ke dalam kehidupan sehari-hari. Subjek pertama merasa dirinya masih sebagai pembelajar dalam menghafal Alquran, sehingga kesalahan dalam hal agama dapat ia lakukan kapan saja, yang dengan hal tersebut maka subjek membutuhkan orang lain untuk mengingatkannya. Subjek kedua merasa bahwa menghafal Alquran mendatangkan berkah berupa hadirnya rezeki tak terduga. Begitu pula subjek ketiga, yang pada sisi lain juga merasakan bahwa menghafal Alquran telah menjadi kesenangannya saat ini. }, issn = {2829-1859}, pages = {7--12} doi = {10.14710/empati.2015.12960}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/12960} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami dinamika psikologis pada mahasiswa penghafal Alquran. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan mewawancarai tiga orang mahasiswa penghafal Alquran, yang ditetapkan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposif. Selanjutnya, eksplikasi data merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses yang dialami ketiga subjek untuk menjadi seorang penghafal Alquran dimulai dari episode awal menghafal, beranjak memasuki episode memperbanyak hafalan, kemudian episode menjaga hafalan, hingga episode pascahafal >15 juz. Episode awal menghafal bermula dari masa kecil masing-masing subjek yang telah diarahkan ibu untuk mulai membaca/menghafalkan Alquran. Memasuki pondok pesantren menjadi transisi menuju episode memperbanyak hafalan, yang melibatkan proses kognisi para subjek berdasarkan pola pendidikan dan pembimbingan menghafal Alquran selama menempuh pendidikan menengah di ponpes. Episode menjaga hafalan mengulas tentang masa kuliah para subjek, yakni pada saat kewajiban sebagai mahasiswa dihadapkan dengan kewajiban menghafal dan/atau menjaga hafalan Alquran. Setelah menghafal lebih dari 15 juz Alquran, subjek mulai memaknai bahwa adanya proses menghafal Alquran memunculkan rasa tanggung jawab untuk mengimplementasikan agama dan nilai-nilai Alquran ke dalam kehidupan sehari-hari. Subjek pertama merasa dirinya masih sebagai pembelajar dalam menghafal Alquran, sehingga kesalahan dalam hal agama dapat ia lakukan kapan saja, yang dengan hal tersebut maka subjek membutuhkan orang lain untuk mengingatkannya. Subjek kedua merasa bahwa menghafal Alquran mendatangkan berkah berupa hadirnya rezeki tak terduga. Begitu pula subjek ketiga, yang pada sisi lain juga merasakan bahwa menghafal Alquran telah menjadi kesenangannya saat ini.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University