PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var Amarum) DALAM RANSUM TERHADAP LAJU PAKAN DAN KECERNAAN PAKAN AYAM KAMPUNG UMUR 12 MINGGU

Andri Setyanto, Umiyati Atmomarsono, Rina Muryani

Abstract


This study aims to determine the effect of ginger powder emprit use in the diet on passage rate and feed digestibility of 12 weeks old native chicken. The material used in the study were 240 DOC native chickens. Diet was divided into two phases, namely stater phase with protein 19% and 2.900 EM kcal/kg and finisher phase with protein 17% and 2.900 EM kcal/kg. The experiment was conducted using the Completely Randomized Design(CRD) on split plot pattern with 2 main plot, 4 subplot and 5 replications, there was 40 experimental units. The experimental unit consisted of 6 bird chicken. The diet given adlibitum fed DOC to 4 weeks. Old after 5 weeks old the chicken male and female were separate and gave ginger powder in the diet T1 = 1%, T2 = 2%, T3 = 3% and the control diet (with out ginger powder). The results showed an average digestibility of the diet (T0 = 75,38%, T1 = 75,83%, T2 = 73,95%, T3 = 73,26%), passage rate (T0 = 179,2 min, T1 = 174,0 min, T2 = 186,0 min, T3 = 163,0 min), protein digestibility (83,97% males and females 80,67%). The conclusion of this study showed that the effect of ginger powder in the diet significant on passage rate. The treatment use ginger powder in the diet no significant effect on digestibility of diet and the protein digestibility, but significant effect on the digestibility protein male and female show that the males chicken more can ulitize the protein digestible than the female.

Key words: native chicken, ginger powder, passage rate, feed digestibility

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung jahe emprit dalam ransum terhadap laju pakan dan kecernaan pakan ayam kampung umur 12 minggu. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 240 ekor ayam kampung berumur 1 hari unsex yang berjumlah 240 ekor. Ransum dibagi menjadi dua fase, yaitu fase starter dengan protein 19% EM 2.900 kkal dan fase finisher dengan protein 17% EM 2.900 kkal. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 2 petak utama, 4 sebagai anak petak dan 5 ulangan, sehingga ada 40 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdiri dari 6 ekor ayam kampung, sehingga ayam yang dibutuhkan adalah 240 ekor. Ransum diberikan ad libitum sampai umur 4 minggu. Setelah umur 5 minggu dan diketahui jantan betina dilakukan pemberian ransum perlakuan dengan penggunaan tepung jahe 1%, 2%, 3% dan ransum kontrol tanpa penggunaan tepung jahe. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kecernaan ransum (T0 = 75,38%, T1 = 75,83%, T2 = 73,95%, T3 = 73,26%), laju pakan (T0 = 179,2 menit, T1 = 174,0 menit, T2 = 186,0 menit, T3 = 163,0 menit), kecernaan protein (jantan 83,97% dan betina 80,67%). Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung jahe dalam ransum berpengaruh terhadap laju pakan. Perlakuan penggunaan tepung jahe tidak berpengaruh terhadap kecernaan ransum dan kecernaan protein, tetapi pada kecernaan protein berpengaruh terhadap jantan dan betina yang menunjukan ayam jantan dapat memanfaatkan protein yang di cerna dari pada betina.

Kata Kunci : tepung jahe, ayam kampung, laju pakan, kecernaan pakan


Keywords


tepung jahe; ayam kampung; laju pakan; kecernaan pakan; native chicken; ginger powder; passage rate; feed digestibility

Full Text:

Fulltext PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats