ANALISIS SWOT USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN WONOGIRI

Nonot Hernowo, Titik Ekowati, Dyah Mardiningsih

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilaksanakan pada peternak rakyat di Kabupaten Wonogiri dan bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha peternak sapi potong dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dihasilkan sebuah rekomendasi untuk pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri, sebagai sentra sapi potong yang siap bersaing dengan Kabupaten lain di Jawa Tengah, dan sebagai salah satu pendukung untuk merealisasikan program ”Swasembada Daging” yang selalu mengalami penundaan. Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu dari 5 daerah selain Kabupaten Boyolali, Grobogan, Blora, Rembang, yang berpotensi untuk pengembangan sapi potong rakyat di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei dan model analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% peternak penggemukan sapi potong menggunakan teknologi tradisonal, 44% menggunakan semi intensif dan 2% menerapkan teknologi intensif. Tatalaksana pemeliharaan ternak sapi potong meliputi bakalan yang banyak dipengaruhi oleh pejantan unggul, pakan dari sisa hasil industri, pertanian, perkebunan yang melimpah. Perkandangan sebanyak 54% peternak telah menerapkan kandang permanen, 32% semi permanen dan 14% kandang tradisional. Vaksinasi jarang dilakukan para peternak, dan hanya memanggil mantri ternak apabila ternak mengalami sakit. Penjualan ternak sebanyak 16% memilih menjual sendiri ke pasar dan 84% menjual sapi kepada belantik. Penerimaan yang diterima rata-rata Rp. 46.790.000,00/6 bulan, pendapatan rata-rata dalam usaha penggemukan sapi potong Rp.4.602.721,90/6 bulan. Analisis SWOT nilai kekuatan dan peluang lebih besar dari nilai kelemahan dan ancaman. Nilai kekuatan dan peluang berturut-turut yaitu 1,92 dan 1,91. Nilai kelemahan dan amcaman berturut-turut yaitu 0,64 dan 0,70, dengan menempatkan strategi pertumbuhan stabilitas sebagai strategi yang mendukung pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri.

Kata kunci : Peternakan rakyat; pengembangan; sapi potong; SWOT

ABSTACT

This research was carried out in February 2011 in Wonogiri Regency. This research was carried out on people's breeder in Wonogiri Regency and aims to know the management efforts of ranchers beef cattle and analyze strengths, weaknesses, opportunities and threats attempt to beef cattle in Wonogiri Regency. This research is expected to be produced with a recommendation for the development of beef cattle in Wonogiri Regency, as the center of beef cattle who are ready to compete with other districts in Central Java, and as one of the supporters for the realization of program self-supporting meat which is always delayed. Wonogiri Regency is one of the five regions in addition to Boyolali, Grobogan, Rembang,and Blora Regency, potentially for the development of beef cattle in the province of Central Java. This research uses the methods of survey and analysis model used is descriptive qualitative analysis using SWOT analysis. The results showed that 54% of the fattening beef cattle ranchers use traditional technology, 44% use intensive spring and 2% applying intensive technology. Corporate governance include beef cattle livestock keeping going that much influenced by the superior Stud, the feed from the rest of the industry, agriculture, plantations are abundant. cage as much as 54% of breeders have implemented permanent enclosure semi permanent, 32% and 14% traditional enclosures. Farmers rarely performed vaccinations, and only call the mantri cattle when animals experience pain. Livestock sales by as much as 16% of the vote to sell themselves to the market and 84% sell cows to Orion. Acceptance is received an average of Rp. 46.790.000 per person/6 months, average income in fattening beef cattle Rp. 4.602.721,90/6 months. SWOT analysis strengths and values the opportunity is greater than the value of weaknesses and threats. The value of the strengths and opportunities in a row i.e. 1.92 lbs and 1.91. The value of weaknesses and threats a row i.e. 0.64 0.70 and, by putting stability growth strategy as a strategy in support of development of beef cattle in Wonogiri Regency.

Keywords: farming people; development; beef cattle; SWOT


Keywords


Peternakan rakyat; pengembangan; sapi potong; SWOT; farming people; development; beef cattle

Full Text:

Fulltext PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats