TAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI YANG DIPRODUKSI DI DATARAN TINGGI DAN RENDAH DI KABUPATEN SEMARANG (Performans of Milk Production and Milk Quality Produced at The Highland and Lowland of Semarang District)

Laily Nurvita, Priyo Sambodho, Dian Wahyu Harjanti

Abstract


ABSTRAK

 

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah konsumsi, tampilan produksi dan kualitas susu di peternakan sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) yang terletak di dataran tinggi dan rendah di Kabupaten Semarang. Data yang diambil meliputi suhu lingkungan dan kelembaban, konsumsi pakan, produksi susu, kualitas susu dari 30 ekor sapi perah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pada dataran rendah 25,70C, lebih tinggi dibandingkan dengan dataran tinggi 22,40C (P<0,05), sedangkan kelembaban tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsumsi bahan kering, lemak kasar, serat kasar tidak berbeda nyata (P>0,05) antara dataran tinggi dan rendah, sedangkan konsumsi protein kasar berbeda nyata (P<0,05). Produksi dan kualitas susu di dataran tinggi dan rendah tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pada konsumsi bahan kering, lemak kasar, serat kasar, produksi susu, dan kualitas susu pada peternakan sapi perah di dataran rendah dan dataran tinggi, meskipun suhu dan konsumsi protein kasar pada kedua dataran tersebut berbeda nyata.

Kata kunci : Dataran rendah; dataran tinggi; konsumsi pakan; sapi perah; susu

 

ABSTRACT

 

The research was conducted to determine feed intake, milk production and milk quality of dairy cattle at lowland and highland located at Semarang district. A total of 30 dairy cattle used in this research. Datataken included region temperature and humidity, feed intake, milk production and quality. The data obtained from lowland and highland were then compared using t-test analysis. The results showed that temperature in the lowland were higher 25.70C (P<0.05) than in the highland 22.40C. Nonetheless, the feed intake (dry mater, crude fiber, and crude fat) did not differ (P>0.05) between the regions, except for crude protein intake, which was higher (P<0.05) in the lowland than in highland. However, total milk production and milk quality were similar between highland and lowland. Therefore it was concluded that the altitude of region did not affect feed intake, milk production and milk quality.

Key words : Dairy cattle; feed intake; highland; lowland; milk


Keywords


Dataran rendah; dataran tinggi; konsumsi pakan; sapi perah; susu; Dairy cattle; feed intake; highland; lowland; milk

Full Text:

PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats