KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) SECARA IN VITRO PADA BERBAGAI UPAYA PERBAIKAN TANAH SALIN

Catur Pinasih

Abstract


Potensi lahan salin di Indonesia sebagai pengembangan tanaman pakan sangat besar, tetapi kadar garam yang tinggi dapat membatasi hasil dan kualitas tanaman. Penelitian ini mengkaji kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) rumput benggala (Panicum maximum) secara in vitro pada berbagai upaya perbaikan tanah salin. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca dan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari penambahan gypsum (P1), abu sekam padi (P2), pupuk kandang (P3), penggunaan secara bersamaan gypsum dengan abu sekam padi (P4), gypsum dengan pupuk kandang (P5), abu sekam padi dengan pupuk kandang (P6), dan kontrol (P0). Data diolah menggunakan analisis ragam dan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1, P2, P3, dan P4 tidak meningkatkan KcBK dan KcBO rumput benggala. Perlakuan P4 dapat meningkatkan KcBK tetapi tidak meningkatkan KcBO. Perlakuan P5 menghasilkan KcBK dan KcBO tertinggi yaitu 46,22 dan 45,26%.

Keywords


tanah salin; gypsum; abu sekam padi; pupuk kandang; rumput benggala; kecernaan

Full Text:

Full Text PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats