BOBOT RELATIF ORGAN PENCERNAAN AYAM KEDU PETELUR DIBERI RANSUM DENGAN BERBAGAI LEVEL PROTEIN
Abstract
Penelitian bertujuan untuk menentukan level protein yang paling efisien dalam ransum untuk meningkatkan bobot relatif organ pencernaan ayam Kedu periode bertelur. Materi yang digunakan 75 ekor ayam Kedu hitam betina dengan rerata bobot badan 1.457,79 ± 239,07 g. Parameter yang diamati meliputi bobot relatif organ pencernaan yaitu esophagus, proventikulus, gizzard, usus halus, sekum, kolon dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan level protein dan 5 kelompok bobot badan. Perlakuan yang diterapkan adalah protein 12, 14 dan 16%. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam, jika berpengaruh nyata (P<0,05) dilanjutkan uji Duncan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan rerata bobot relatif organ pencernaan dipengaruhi oleh level protein yaitu pada esophagus, proventikulus, usus halus, sekum dan kolon, pada protein 16% berat relatif paling tinggi masing-masing yaitu 0,33, 0,31, 4,93, 0,17 dan 0,33%. Pada gizzard dan PBBH tidak dipengaruhi oleh level protein ransum. Simpulan penelitian yaitu peningkatan level protein ransum ayam Kedu dari 12 sampai 16% meningkatkan bobot relatif esophagus, proventikulus, usus halus, sekum dan kolon. Hal ini sejalan dengan peningkatan fungsi usus halus untuk menyerap nutrisi dan lebih digunakan untuk peningkatan produktivitas telur dari pada PBBH.
Keywords
ayam kedu petelur; organ pencernaan; level protein ransum
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License