skip to main content

PEMETAAN KERENTANAN BENCANA GUNUNG BROMO DENGAN CITRA SENTINEL-1 MENGGUNAKAN METODE INTERFEROMETRIC SYNTHETIC APERTURE RADAR (InSAR)

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 10 Aug 2017; Published: 1 Sep 2017.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

                Erupsi gunung berapi adalah bencana alam yang menghasilkan dampak luas terhadap daerah terkena dampak bencana. Kerugian yang dialami dari erupsi gunung berapi tidak sedikit. Ancaman akibat erupsi gunung berapi tersebut dapat diminimalisir dengan pembuatan peta kerentanan bencana pada daerah yang rawan terjadi  erupsi gunung berapi. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan terkenal sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Peta kerentanan bencana Gunung Bromo sangat diperlukan untuk meminimalisir kerugian yang dapat terjadi di daerah wisata tersebut.

                Pemetaan kerentanan bencana Gunung Bromo ini menggunakan teknologi pengindraan jauh dan SIG (sistem informasi geografis). Peta kerentanan dibuat dengan menggunakan parameter kerentanan sosial dan lingkungan yang mengacu pada PERKA BNPB no.2 tahun 2012. Parameter kerentanan digabung lalu dilakukan proses skor dan pembobotan untuk menghasilkan peta kerentanan bencana. Teknologi pengindraan jauh menggunakan citra Sentinel-1 untuk mendapatkan pola aliran lava dari hasil digital elevation model (DEM) yang diperoleh dari proses InSAR. Citra Landsat-8 digunakan untuk mendapatkan tutupan lahan dengan klasifikasi Supervised Maximum Likelihood. Data aliran lava dan tutupan lahan di-overlay untuk menjadi peta kawasan rawan bencana Gunung Bromo.

                Penelitian ini menghasilkan peta dengan informasi tingkat kerentanan bencana Gunung Bromo. Tingkat kerentanan rendah seluas 4346,009 hektar (86,018%), tingkat sedang 694,920 hektar (13,754%) dan tingkat tinggi seluas 11,528 hektar (0,228%). Dampak erupsi Gunung Bromo dengan aliran lava dengan radius 25, 50 dan 75 meter tutupan lahan yang paling luas terkena lava erupsi adalah pasir coklat dengan presentase terkena aliran lava dibandingkan dengan tutupan lahan lain mencapai 30%. Kawasan rawan bencana yang paling luas terkena dampak pada radius 0,3 – 2,5 kilometer adalah pasir putih dan radius 2,5 – 5 kilometer adalah pasir coklat. Keandalan peta kerentanan bencana Gunung Bromo dengan acuan penelitian referensi berada pada tingkat andal karena parameter yang digunakan sudah disesuaikan dengan keadaan pada Gunung Bromo yang jarang terdapat pemukiman hingga radius 5 kilometer.

                Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada warga, wisatawan dan pemerintah setempat mengenai tingkat kerentanan Gunung Bromo sehingga dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Bromo.

Kata Kunci : Gunung Bromo, InSAR, Kerentanan Bencana, Parameter, Supervised

 

ABSTRACT

                Volcanic eruptions is a natural disaster that produces a wide impact on disaster affected areas.The losses suffered from volcanic eruption are not small. The threat  of volcanic eruption can be minimized by making disaster vulnerability maps in areas prone to volcanic eruption. Mount Bromo is a volcano that still active and famous as one of the best tourist destinations in Indonesia. Vulnerability disaster map of Mount Bromo is needed to minimize the losses that can occur in the tourist area of Mount Bromo.

                The vulnerability disaster mapping of Mount Bromo using GIS (geographic information system). The vulnerability map is created using vulnerability parameters of social and enviromental that refers to PERKA BNPB no.2 year 2012. The vulnerability parameters are combined and weighted to produce disaster vulnerability maps. Remote sensing technology using Sentinel-1 imagery to obtain lava flow pattern form digital elevation model (DEM) that obtained from InSAR process. Landsat-8 imagery used to obtain land cover with Supervised Maximum Likelihood classification. Lava flow and land cover data overlay to become a disaster prone map area of Mount Bromo.

                This research produces maps with information of vulnerability level of Mount Bromo. Low vurnerability area of 4346,009 hectare (86,018%), medium area of 694,920 hectare (13,754%) and high level area of 11,528 hectare (0,228%). The impact of eruption of Mount Bromo with lava flows with radius of 25, 50 and 75 meters of the most exposed land cover with lava eruption is brown sand with percentage of exposed  lava flow compared with other land cover reaches 30%. The most disaster-prone areas affected by a radius of 0,3 – 2,5 kilometers are white sand and for a radius 2,5 -5 kilometers is brown sand. reliability of the vulnerability map of Mount Bromo disaster with reference research at a good reliable level because the parameters used are adjusted to the condition on Mount Bromo which is rarely settled up to a radius of 5 kilometers.

                This research is expected to provide information to the citizens, tourists and local goverment regarding the vulnerability of Mount Bromo so that it can be a reference to improve the readiness and alertness in facing threat of eruption at Mount Bromo.

Keywords: InSAR, Mount Bromo, Parameters, Supervised, Vulnerability Disaster

Fulltext View|Download
Keywords: Gunung Bromo, InSAR, Kerentanan Bencana, Parameter, Supervised

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.